عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya: Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah
(Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu
kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif
lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan
mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).
Menurut ‘Ali ibn Abi Thalib karramallahu wajhah, keutamaan yang dungkap
hadits di atas diperuntukkan kepada orang yang membacanya di luar shalat
walaupun tidak dalam keadaan suci. Sementara keutamaan orang yang
membaca ayat Al-Qur’an dalam shalat, dan dilakukan saat berdiri, maka
balasannya adalah 100 kebaikan. Kemudian jika dibaca pada saat duduk
shalat, balasannya adalah 50 kebaikan. Adapun dibaca di luar shalat dan
dalam keadaan suci, balasannya adalah 25 kebaikan. Sungguh Allah
Mahakuasa melipatkan balasan atas kebaikan hamba-Nya. (Lihat: As-Sayyid
‘Abdullah ibn ‘Alawi, ibn Muhammad al-Haddad, Risalatul Mu‘awanah, hal.
9).
No comments:
Post a Comment