22 September 2008

Kekhalifahan Manusia

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4

Oleh:Riwayat Attubani

Manusia di tuntut untuk aktif dalam kehidupan di dunia. Aktif dalam arti positif. Aktif dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah. Aktif dalam usaha mencari kebutuhan hidup yang diberikan Allah. Pencarai kehidupan dan bekal hidup dilakukan berdasarkan rambu-rambau yang telah dibuat oleh Allah. Dalam kerja aktif tersebut ia selalu mengedepankan rasa iman dan keteguhan dalam memegang prinsip ketuhanan.

Sebagai makhluk Allah yang diperintahkan untuk taat, menjadikan manusia makhluk yang mempunyai derajat tinggi jika ia mampu membawa dan bertanggungjawab atas amanah tersebut. Amanah dan perintah Allah keada manusia adalah untuk menjadi khalifah di bumi dan sekaligus ebagai hamba yang harus patuh dan tunduk dengan tauran Allah. Manusia sebagai hamba, disuruh dan diperintahkan oleh Allah untuk beribadah dan mengabdi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Allah berfirman,” dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariat:56).

Sebagai makhluk Allah manusia dituntut untuk beribadah dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Beribadah dengan aspek dan skill yang telah ia kuasai dan ia miliki. Tidak ada paksaan untuk melakukan yang tidak sanggup dilakukan, tetapi jika telah sepakt dan komit untuk masuk islam maka usaha untuk berbuat baik disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Tetapi jika meninggalkan maksiat dan dosa maka hal itu harus mutlak dilakukan tanpa ada kata kecuali. Tetapi dalam masalah ibadah jika tidak mampu maka lakukan yang mampu dan kita bias untuk itu, jika belum mampu ada usaha yaitu bertanya kepada yang tahu, atau mencari ilmu tetang hal-hal yang belum kita ketahui.

Begitu juga sebagai khlifah, manusia bertindak dan bertutur kata ada pertanggungjawaban, karena esensi dari khlifah adalah adanya tanggung jawab terhadap apa yang di pimpinnya. Khalifah adalah pengganti, dapat juga berarti pimpinan, khalifah adalah pengganti Allah di muka bumi, rrasul adalah satu contoh ahlifah Allah di muka bumi. Allah berfirman. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."(QS. Al_baqarah:30).

Dalam ayat tersebut dapat dipahami bahwa anusia adalah khalifah pengganti manusia sebelumnya. Pemahaman ini dapat dicermati dari ungkapan para malaikat. Sayyid Qutub menyatakan ada empat kemungkinan para malaikat mengetahui keadaan umat sebelum Adam, dengan beberapa argument, ertama mengetahui secara pasti, eksperimen yang telah lalu, ilham yang dimilikinya, kecederungan kehidupan manusia di dunia. menurut Quraish Shihab manusia sebagai khalifah sebenarnya harus mengacu kepad ketentuan Tuhan, tidak ada sikap dan tingkah laku khlaifah yang bertentangan dengan aturan Allah. Kemudian dalam posisinyasebagaikhalifat tidaklepas dari hubungannya dengan manusia, alam dan Tuhan sebagai pemberi mandat.

Di dunia manusia diberi mandate untuk mendayagunakan bumi untuk kemaslahatan dan kemakmuran mereka sendiri. Di sisi lain manusia diberi kebebasan untuk memilih, apa yang ia inginkn, tetapi semua pilihan tersebut ada akibatnya, baik akibat baik maupun akibat buruk dari pilihannya tersebut. Manusia diciptakan untuk mengabdi, bukan untuk main-main di dunia ini. Dikirim ke dunia bukan untuk santai-santai tetapi untuk bekerja, berala soleh untuk bekal hidup yang lebih kekal.

Tidak heran jika manusia tidak berubah hidupnya, tidak ada kemajuan dalam kehidupannya. Hal itu karena manusia tidak mampu mengubah dirinya.padahal Allah menyatakan bahwa tidak akan berubah nasib suatau bangsa ata nasib seseorang jika tidak ada kemauan dalam dirinya untukberubah, hal ini dapat dipahami dari firman Allah daam surat ar-radu, bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.(QS.Ar-radu:11).

Manusia diberi Allah mandat di muka bumi sebagai khalifah, dengan mandat tersebut manusia mempunyai tugas sebagai berikut, pertama memakmurkan bumi, “dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."(QS. Huud:61). Untuk memakmurkan bumi manusia diberi Allah kemampuan, skill untuk membangun bumi ini, manusia diberi potensi untuk hidup dinamis dan mempunyai potensi yang menunjang fungsinya sebagai khalifah di muka bumi ini.” dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.”(QS. Al-Araf:74).

Selain memakmurkan bumi manusia mempunyai tugas untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Menegakkan keadailan dan kebenaran tanpa pandang seiap orangnya, siapa pelakukanya. Memutuskan perkara sesuai dengan aturan Allah, dengan mengutamakan keadilan untuk sesama. Hai Daud, Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, Maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan. (QS. Hud:26).

Di samping mempunyai peran memakmurkan bumi, menegakkan keadilan, manusia juga mempunyai fungsi untuk menjadi motivator dan dinamisator bagi pembangunan. Hal ini dapat dicerminkan dari tingkah laku, akhlak, dan tutur kata. Dalam arti hidupnya penuh dengan nuansa ketaatan dan kepatuhan kepada aturan Allah.. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah,(QS. Al-Anbiya:73)

.

No comments: