04 September 2008

PENYEBAB HATI MENJADI KERAS

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4

Oleh: Riwayat

(Guru PAI SMPN 21 Padang)

Orang bijak mengatakan sesungguhnya hati menjadi keras dan dunia telah menjadi obsesinya. Dari perkataan orang bijak tersebut dapat dipahami bahwa ketika hati manusia mulai mengeras, maka yang ada dalam pikiran dan hatinya hanya dunia saja, sedang akherat mulai hilang dalam kehidupannya. Orang yang hatinya keras akan berkecenderungan mencintai dunia dan melupakan akherat. Dunia dan isinya menjadi obsesinya. Akherat dalam pikiran dan hari-harinya menjadi kabur dan menghilang secara perlahan. Maka tidak heran jika dalam aktifitasnya selalu berusaha mencapai dunia semaksimal dan sedapat mungkin untuk berhasil. Masalah ibadah dan keakheratan dilupakan dan ada alibi sengaja melupakan karena dianggap tidak perlu untuk saat ini. Akherat dalam pandangan orang yang keras hatinya adalah dunia mimpi yang entah kapan terwujud, karena menurutnya dunia saja yang jelas kelihatan dan nampak oleh mata susah menggapainya apalagi yang bersifat mengawang-awang.

Orang-orang seperti ini akan sulit menerima kebenaran dan pengajaran, hal ini disebabkan oleh noda hitam yang telah menutupi hatinya, sehingga hatinya sulit menerima cahaya kebenaran.

Ada beberapa hal yang menyebabkan hati menjadi keras, pertama melupakan kematian dan sekarat yang menyertainya. Alam kubur dan segala yang berhubungandengannya tidak pernha diingat. Maka ketika manusia mulai melupakan kematian dan melupakan sekarat,sakitnya mati, dan bagaimana alam kubur, maka keadaan ini memberi sinyal bahwa ia akan terjerembab ke dalam golongan-orang-orang yang keras hatinya. Kematian yang datang sialih berganti di sekitar rumah dan koleganya, di masyarakat tidak membuatnya mengingat akan kematian, kemaian baginya sebuah peristiwa biasa saja tanpa pelajaran dan hikmah. Kematian hanya sebuah akhir kehidupan yang menurut pandangan orang yang keras hatinya adalah hal yang lumrah, karena setiap kehidupan ada kematian. Namun yang aneh adalah tidak adanya upaya orang-orang yang keras hatinya untuk mengambil hikmah dan pelajaran.

Kedua,kecintaan kepada dunia, berharap pada dunia, dan menjadikan dunia tujuan utama dalam kehidupannya. Dunia adalah obsesi terbesarnya, hidupnya hanya untuk dunia, setiap detak jantung, aliran darah, dan desah nafasnya yang terfikir hanyalh dunia belaka. Dunia adalah tujuan akhir baginya, dunia adaah segalanya. Sehingga ,enyebabkan dirinya berlomba,lomba mencari dunia, dari pagi hingga malamnya , bahkan sampai pagi kalau perlu dan mungkin. Bagi mereka semua kesempatan yang memungkinkan dirinya meraih keuntungan dunia akan dilakukannya. Padahal kehidupan dunia adalah sementara, semua akan berakhir, semua akan sirna seperti sirnanya tanaman yang sudah dipanen, seprti hilangnya rerumputan yang terbakar, seperti angina yang menerbangkan debu-debu di atas batu. Dalam hal ini Allah berfriman: Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.(QS. Yunus: 24). Itulah gambaran ayat dari kehidupan dunia ini.maka ketika manusia tidak menyadari maka ia kan terjebak untuk memiliki dunia dan isinya dan berusaha memilikinya dan menguasainya. Orang seperti ini tidak sadar bahwa suatu saat tanpa disadari bahwa apa yang ia usahakan dan ia kuasai akan diambil Allah secara tiba-tiba.

Ketiga, kelalaian dari mengingat Allah dan membaca ayat-ayat Allah. Kelalaian dalam mengingat Allah akan menjadikan hati seseorang keras, sekeras batu, tidak itu saja ia juga terjebak dalam keengganan untuk belajar dan membaca ayat-ayat Allah, yang tersurat dan tersirat. Hidupnya selalu mengesampingkan Allah, hari-harinya hanya untuk dunia, keluarga,masyarakat dan tidak ada kaitannya dengan Allah. Kelalaian dirinya untuk mengingat Allah menjadikan diriya terjerembab dalam kehidupan yang jauh dari mengingat Allah. Berbagai peristiwa yang terjadi dala kehidupan dan alam sekitarnya tidak membuat dirinya mengingat Allah dan mengambil pelajaran darinya.

Keempat, duduk bersama orang-orang yang banyak tertawa dan bercanda,serta lupa alam kubur dan hari kiamat. Banyak tertawa dan banyak bercanda akan menyebabkan hati menjadi mati. Maka dalam hidup seyogyanya kita tidak terlalu banyaktertawa dan bercanda. Banyaktertawa dan bercanda akan merugikan diri sendiri. Kelima, banyaknya dosa dan maksiat yang dilakukan, dan menjadi kebiasaannya.

No comments: