06 December 2008

Dzikir Bagian Terpenting Dalam Tasauf

By:Riwayat attubani
Zikir adalah upaya yang dilakukan oleh orang yang beriman dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah. Dzikir dapat berupa lantunan kalimat syahadat, tahmid, tahlil dan takbir dan tasbih. zikir dalam dunia sufi dianggap hal terpenting. Bahkan menurut Al-Qusyairi, zikir adalah tonggaktama tarikat kaum sufi, seseorang tidak akan sampai kepada Allah kecuali dengan mendawamkan zikir.
Lebih lanjut Al-Qusyairi menyatakan bahwa tidak ada yang melebih zikir, segala hal yang terpujji kembali kepada zikir dan berpusat darinya. Menurut Al-Qusyairi zikir adalah menengelamkan ingatan dalam penyaksian terhadap yang diingat (Allah Swt).
Dalam Al-Quran dinyatakan bahwa jika manusia lupa maka segera ia mengingat Allah.
kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini"(Qs. Al-Kahfi: 24)
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’du: 28).
Zikir adalah sarana terpenting para sufi dalam melakukan pendakian spiritual, pendakian bersifat ruhani kepada Allah. Dengan demikian saran terbaik untuk melakukan pendakian ruhani adalah dengan zikir. Kemudian buah dari zikir adalah pertama, membebaskan hamba dari belenggu ruhani, seperti kelalaian dan kelupaan. Kedua , menghilangkan hijab yang menghadap syuhud. Ketiga, abadi bersama yang Disaksi-senantiasa musyahadah. Keempat senantiasa mendapat ajakan percakapan dari Allah.
Dari aktifitas zikir tersebut maka jiwa manusia terbangun secara otomatis, keberagamaannya makin mantap dengan makin tingginya tingkatan-tingkatan sufi yang dilewati oleh para sufi. Perasaan para sufi terbangun dengan berbagai aktifitas ibadah yang mereka lakukan. Dalam hal ini William James menjelaskan bawa perasaan perasaan yang terbagun dalam diri para sufi ketiak beribadah, maka hal itu mirip dengan keadaan-keadaan intuisi. Di antara karakteristik tersebut adalah, pertama,keadaan sufistik yang tidak dapat digambarkan dan diungkapkan secara verbal. Kedua, keadaan sufistik sebagai keadaan pemersepsian. Ketiga, keadaan sufistik cepat sirna. Keempat, keadaan sufistik sebagai keadaan yang pasif.

No comments: