BLOG RIWAYAT ATTUBANI(RIWATT) tentang Pendidikan, Tafsir, Artikel, Puisi, Motivasi, AlQuran dan Hadis

27 October 2008

Menjadi Pengajar yang Ikhlas

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4

Oleh :Riwayat Attubani

Mengajar merupakan perbuatan yang uatama, dikatakan utama karena mempunyai hikmah da manfaat bagi pengajar dan yang menerima pelajaran, bahkan dalam sebuah hadis dinyatakan bahwa Allah, malaikat, penduduk langit dan bumi akan mendoakan orang yang mengajarkan kebaikan.” Sesungguhnya Allah,para malaikat, penduduk langit dan bumi,bahkan hingga semut di lobangnya, hingga ikan di lautan, benar-benar memohonkan doa bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Ibnu Abdil Barr). Pertanyaanya adalah apakah setiap mengajar akan didoakan oleh Allah, para malaikat dan para makhluk Allah yang ada dijagad ini? Bagaimana dengan pengajar yang tidak ikhlas dalam pembelajarannya? Atau guru mengajar hanya untuk menunaikan tugas belaka? Apakah layak mereka mendapatkan doadari Allah, para malaikat dan makhluk Allah di bumi ini? Sudah tentu akan ada semacam perbedaan perbedaan dalam segi pahBerbuat ikhlas dalam segala hal adalah aturan untuk mereka yang beriman dan ingin mendapatkan bakasan yang baik di sisi Allah. Keikhlasan merupakan ruh bagi amal manusia untuk mendapatkan pahala dan ganjaran dari Allah. Tidak heran jika dalam Al-Quran Allah menyatakan bahwa dalam beragama dan bermala manusia hendaknya didasakan dengan keikhlasan dan kerendahan di sisi Allah. “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.”(QS. Al-bayyinah:5). Ayat tersebut jelaslah bahwa Allah menyuruh hamba-hambanay untuk menyembahnya, bermala hanya karena Allah, bukan karena yang lain, baikdalam ibadah mahdah,maupun ibadah ghoiru mahdah. Artinya adalah dalam setiap langkah, gerak dan ucapan selalu dikaitkan dengan nilai- nilai keikhlasan karena Allah. Keikhlasan tersebut dibuktikan dengan melakukan ibadah yang lurus, lurus di jalan yang dikehnadaki dan diatur oleh Allah.

Profesi guru adalah profesi yang mulai, dikatakan mulai menjadikan dan mengarahkan anak didik menjadi manusia aripurna, manusia yan baik dan berkualitas di mata manusia dan berguna bagi bangsa dan negaanya, tidak itu saja jika anak didik diberi pembelajaran dan di beri pemahaman agama yang baik, maka hal itu merupakan sesuatu yang berpahala besar di sisi Allah.

Profesi guru yang mulia hendaknya diikuti dengan keinginan hati untuk tunduk dan patuh hanya karena Allah, berbuat apapun untuk siswa demi mengharap ridho Allah.memberi pembelajaran bukan hanya sebuah kewajiban bagi guru, mengajar bkan sekedar untuk menubnaikan tugas, tetapi lebih dari itu mengajar merupakan suatu ibadah. Dengan menganggap mengajar dan pembelejaran terhadap siswa sebagai ibadah maka akan membuka peluang besar bagi untuk mendapatkan amal jariyah, terutama ilmu yang bermanfaat. Sebaiknya jika guru mengajara dan melakukan pembelajaran hanya karena tugas dan menunaikan kewajiban, maka setiap langkah, gerak dan ucapannya akan sia-sia, dikatakn sia-sia karena ia tidak mendapatkan pahala di sisi Allah. Ia hanya akan mendapatkan sesuai amal dan niatnya.

Dalam hadis sinyatakan bahwa,” sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya,”(HR. Bukhori Muslim). Dari hadis tersebut makin memperjela posisi seorang guru apakah ia mengajar dan melakukan pembelajaran dengan niat ikhlas atau hanay sekedar gugur kewajiban? Makadalam hal ini dapat dipahami dan dijadikan tolak ukur, pakah guru ikhlas atau tidak, dalam hal ini guru hanya mempunyai dua pilihan pakah ia akan melakukan pembelajaran dengan ikhlas karena Allah atau melakukan pembelajaran hanya sekedar menyelesaian tugas-tugas Negara, kesemua pilihan diserahkan kepada pribadi para guru.

Untuk itu, menjadi guru yang ikhlas merupakan pilihan utama. Pilihan tepat bagi guru yang mengharap ridho Allah. Keikhlasan dalam mengajar akan mempunyai dampak yang positif terhadap pembelajaran siswa. Jika seorang guru ikhlas dalam memberikan pembelejaran maka siswa pun akan menerima ilmu dari gurunya dengan senang hati dan lebih mudah diterima dan dikuasai oleh siswa. Sebaliknya jika guru tidak ikhlas dalam memberikan ilmunya, tidak ikhlas dalam proses pembelajarnya makasiswa akan kesulitan untuk menerima ilmu yang diberikan oleh guru. Siswa akan merasa sussah, siswa seolah terhalang oleh dinding yang tebal, dinding yang menghalangi mereka untuk mendapatkan ilmu yang di ajarkan oleh para gurunya.

No comments:

Featured Post

Azyumardi Azra Dibawa ke Rumah Sakit di Malaysia karena Sesak Napas "

  Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra dibawa ke Rumah Sakit Serdang, Selangor, tak lama setelah tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Mala...

Popular Posts

Followers

Back To Top