Oleh: Riwayat Attubani
Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya".(QS. Thaha:118-119)
Ayat tersebut menggambarkan kenikmatan dan berbagai fasilitas yang Allah sediakan di surga.semua ada di
Di sisi lain, jika dicermati dalam keseharaian kita di dunia ini, jelaslah bahwa Allah telah memberi berbagai nikmat kepada semua makhluk di dunia dan alam raya ini, nikmat tersebut bkan hanya dibatasi tetapi diberikan Allah semuanya untuk kemaslahatan manusia. Namun Allah juga memberikan semacam hokum-hukum , aturan-aturan untuk diindahkan manusia, seprti adanya larangan-larangan, dan perintah. Yang kesemua itu termaktub dalam kitab suci Al-Quran.
Tetapi yang perlu menjadi perhatian dan kehati-hatian dalam hidup ini adalah setan dan iblis yang akan selalu menjadi ancaan bagi manusia. Manusia dapat terjebak oleh bujuk rayu setan dan iblis, seprti halnya Adma dan Hawa yang terbujuk dan terpedaya oleh tipu muslihat setan dan iblis. Maka Allah memberikan sinyak dan peringatan kepada Adam dan Hawa sertaanak cucunya bahwa jangan sampai terbujuk oleh tipu musliaht, hasutan dan kebohongan setan dan iblis. Maka Kami berkata: "Hai Adam, Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. (QS, Thaha:117).
Dalam ayat tersebut secara jelas memberikan pejelasan bahwa iblis adalah mush yang nyata, musuh yang realitas dalam keseharian. Maka jalan yang terbaik adalah berusaa untuk selalu dekat kepada Allah dan menjauhi segala perbuatan-perbuatan yang mendekatkan diri kita dari sifat-sifat setan, dari bujukan-bujukan yang memungkinkan setan lebih leluasa untuk menjebak dan menjerumuskan kita dalam jurang kesesatan dan kehancuran.
Dalam ayat laian Allah menyatakan bahwa mendekati pohon saja tidak boleh, apalagi sampai memakan buah pohon tersebut. Dari perintah untuk menjauhi, atau larangan mendekatai tersirat aakan usaha perventif, dan kehati-hatian, artinya adalah melakukan segala upaya pencegahan yang memungkinkan seseorang tidak terjebak dalam lingkarang setan, tidak terjebak oleh pengaruh yang mungkin timbul jika kita mendekat kepada perbuatan-perbuatan yang identik dengan setan dan iblis.
No comments:
Post a Comment