28 October 2008

MENJADI GURU YANG JUJUR

Oleh: Riwayat

menjadi guru yang jujur. Menjadi guru harus jujur dalam perkataan , perbuatan dan ucapan. Perkataan jujur merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh para guru, sikap jujur dalam perbuatan harus menjadi bagian dari para guru. Jika guru tidak jujur dalam perkataan dan perbuatan maka dari segi akhlak ia telah melanggar etika dan cacat secara kepribadian.

Ketika guru tidak jujur dalam perkataan , perbuatan dan tingkah laku maka guru dalam posisi ini telah mencederai etika sebagai guru yang berakhlak mulia. Sebagai yang memberi ilmu tentu sikap tidak jujur terhadap diri, orang lain dan bahkan kepada Tuhan akan menjadi batu sandungan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pelajaran yang diampaikan kepada siswa akan terasa sulit, siswa akan merasa ada semacam batu sandungan dan dinding pembatas antara ia dengan ilmu yang diberikan oleh gurunya.

Sifat jujur adalah mahkota bagi seorang guru, mahkota bagi para pengajar. Jika pengajar tidak mempunyai sifat jujur maka sebenarnya ia telah kehilangan mahkota yang sangat berharga.

Ketika guru tidak jujur, maka sifat tersebut dimungkinkan akan menular kepada anak didik. Penularan tersebut terjadi karena adanya interaksi antara guru dengan siswa, disisi lain, siswa pada kodisi ini secara psikologi masih mencari jati diri. Lebih dari itu sikap guru yang tidak jujur akan ditiru oleh siswa, karena pada kondisi seperti itu ia mempunyai sifat mencontoh.

Ketika guru tidak mempunyai sifat jujur, maka martabatnya akan jatuh di mata murid-muridnya. Ketika guru sudah tidak mempunyai martabt maka guru akan rendah dimata murid-muridnya, terutama dari segi akhlak.

Jujur adalah kunci keselamatan bagi guru, baik keselamatan dunia maupun keselamatan akherat.bahkan Allah memuji dan menyukai orang orang yang jujur. Kejujuran akan mengantarkan guru pada jalan kebenran,jalan keselamatan dunia dan akherat. Allah juga menyuruh manusia untuk mengikuti dan bersama-orang-orang yang jujur.” hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur,(QS. Att-Taubah:119). Dalam hadis dinyatakan bahwa kejujuran akan membawa kebaikan, kebaikan akan membawa seseorang ke surga, kebohongan akan membawa keburukan, keburukan akan membawa seseorang ke neraka. Ketika seseorang melakukan kebohongan maka ia akan dicatat sebagai seorang pembohong di sisi Allah.

27 October 2008

Menjadi Pengajar yang Ikhlas

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4

Oleh :Riwayat Attubani

Mengajar merupakan perbuatan yang uatama, dikatakan utama karena mempunyai hikmah da manfaat bagi pengajar dan yang menerima pelajaran, bahkan dalam sebuah hadis dinyatakan bahwa Allah, malaikat, penduduk langit dan bumi akan mendoakan orang yang mengajarkan kebaikan.” Sesungguhnya Allah,para malaikat, penduduk langit dan bumi,bahkan hingga semut di lobangnya, hingga ikan di lautan, benar-benar memohonkan doa bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Ibnu Abdil Barr). Pertanyaanya adalah apakah setiap mengajar akan didoakan oleh Allah, para malaikat dan para makhluk Allah yang ada dijagad ini? Bagaimana dengan pengajar yang tidak ikhlas dalam pembelajarannya? Atau guru mengajar hanya untuk menunaikan tugas belaka? Apakah layak mereka mendapatkan doadari Allah, para malaikat dan makhluk Allah di bumi ini? Sudah tentu akan ada semacam perbedaan perbedaan dalam segi pahBerbuat ikhlas dalam segala hal adalah aturan untuk mereka yang beriman dan ingin mendapatkan bakasan yang baik di sisi Allah. Keikhlasan merupakan ruh bagi amal manusia untuk mendapatkan pahala dan ganjaran dari Allah. Tidak heran jika dalam Al-Quran Allah menyatakan bahwa dalam beragama dan bermala manusia hendaknya didasakan dengan keikhlasan dan kerendahan di sisi Allah. “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.”(QS. Al-bayyinah:5). Ayat tersebut jelaslah bahwa Allah menyuruh hamba-hambanay untuk menyembahnya, bermala hanya karena Allah, bukan karena yang lain, baikdalam ibadah mahdah,maupun ibadah ghoiru mahdah. Artinya adalah dalam setiap langkah, gerak dan ucapan selalu dikaitkan dengan nilai- nilai keikhlasan karena Allah. Keikhlasan tersebut dibuktikan dengan melakukan ibadah yang lurus, lurus di jalan yang dikehnadaki dan diatur oleh Allah.

Profesi guru adalah profesi yang mulai, dikatakan mulai menjadikan dan mengarahkan anak didik menjadi manusia aripurna, manusia yan baik dan berkualitas di mata manusia dan berguna bagi bangsa dan negaanya, tidak itu saja jika anak didik diberi pembelajaran dan di beri pemahaman agama yang baik, maka hal itu merupakan sesuatu yang berpahala besar di sisi Allah.

Profesi guru yang mulia hendaknya diikuti dengan keinginan hati untuk tunduk dan patuh hanya karena Allah, berbuat apapun untuk siswa demi mengharap ridho Allah.memberi pembelajaran bukan hanya sebuah kewajiban bagi guru, mengajar bkan sekedar untuk menubnaikan tugas, tetapi lebih dari itu mengajar merupakan suatu ibadah. Dengan menganggap mengajar dan pembelejaran terhadap siswa sebagai ibadah maka akan membuka peluang besar bagi untuk mendapatkan amal jariyah, terutama ilmu yang bermanfaat. Sebaiknya jika guru mengajara dan melakukan pembelajaran hanya karena tugas dan menunaikan kewajiban, maka setiap langkah, gerak dan ucapannya akan sia-sia, dikatakn sia-sia karena ia tidak mendapatkan pahala di sisi Allah. Ia hanya akan mendapatkan sesuai amal dan niatnya.

Dalam hadis sinyatakan bahwa,” sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya,”(HR. Bukhori Muslim). Dari hadis tersebut makin memperjela posisi seorang guru apakah ia mengajar dan melakukan pembelajaran dengan niat ikhlas atau hanay sekedar gugur kewajiban? Makadalam hal ini dapat dipahami dan dijadikan tolak ukur, pakah guru ikhlas atau tidak, dalam hal ini guru hanya mempunyai dua pilihan pakah ia akan melakukan pembelajaran dengan ikhlas karena Allah atau melakukan pembelajaran hanya sekedar menyelesaian tugas-tugas Negara, kesemua pilihan diserahkan kepada pribadi para guru.

Untuk itu, menjadi guru yang ikhlas merupakan pilihan utama. Pilihan tepat bagi guru yang mengharap ridho Allah. Keikhlasan dalam mengajar akan mempunyai dampak yang positif terhadap pembelajaran siswa. Jika seorang guru ikhlas dalam memberikan pembelejaran maka siswa pun akan menerima ilmu dari gurunya dengan senang hati dan lebih mudah diterima dan dikuasai oleh siswa. Sebaliknya jika guru tidak ikhlas dalam memberikan ilmunya, tidak ikhlas dalam proses pembelajarnya makasiswa akan kesulitan untuk menerima ilmu yang diberikan oleh guru. Siswa akan merasa sussah, siswa seolah terhalang oleh dinding yang tebal, dinding yang menghalangi mereka untuk mendapatkan ilmu yang di ajarkan oleh para gurunya.

19 October 2008

Perencanaan dalam Lembaga Pendidikan Islam

Oleh:Riwayat Attubani

A. Pendahuluan

Perencanaan adalah sesuatu yang penting sebelum melakukan sesuatu yang lain. Perencanaan dianggap penting karena akan menjadi penentu dan sekaligus memberi arah terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian suatu kerja akan berantakan dan tidak terarah jika tidak ada perencaan yang matang, perencaan yang matang dan disusun dengan baik akan memberi pengaruh terhadap ketercapaian tujuan. Penjelasan ini makin menguatkan alasan akan posisi stragetis perencanaan dalam sebuah lembaga dalam perencanaan merupakan proses yang dikerjakan oleh seseorang manajer dalam usahanya untuk mengarahkan segala kegiatan untuk meraih tujuan.[1]

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dipahami perencanaan menentukan berhasil tidaknya suatu program, program yang tidak melalui perencanaan yang baik cenderung gagal. Dalam arti kegiatan sekecil dan sebesar apapun jika tanpa ada perencanaan kemungkinan besar berpeluang untuk gagal.

Hal tersebut juga berlaku dalam sebuah lembaga, seperti lembaga pendidikan, lebih khusus lembaga pendidikan Islam. Lembaga pendidikan yang tidak mempunyai perencanaan yang baik akan mengalami kegagalan. Hal ini tentunya makin memperjelas posisi perencanaan dalam sebuah lembaga.

Untuk memperlancar jalannya sebuah lembaga diperlukan perencanaan, dengan perencanaan akan mengarahkan lembaga tersebut menuju tujuan yang tepat dan benar menurut tujuan lembaga itu sendiri. Artinya perencanaan memberi arah bagi ketercapaian tujuan sebuah system, karena pada dasarnya system akan berjalan dengan baik jika ada perencanaan yang matang. Perencanaan dianggap matang dan baik jika memenuhi persyaratan dan unsur-unsur dalam perencanaan itu sendiri.

B. Pengertian perencanaan

Pengertian perencanaan mempunyai beberapa definisi rumusan yang berbeda satu dengan lainnya. Cuningham menyatakan bahwa perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian.[2] Perencanaan dalam pengertian ini menitikberatkan kepada usaha untuk menyeleksi dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya.

Definisi lain menyatakan bahwa perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang dengan bagaimana seharusnya yang berkaitan dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program,dan alokasi sumber.[3]

Perencanaan mempunyai makna yang komplek, perencanaan didefinisikan dalam berbagai bentuk tergantung dari sudut pandang, latar belakang yang mempengaruhinya dalam mendefinisikan pengertian perencanaan. Di antara definisi tersebut adalah sebagai berikut: Menurut prajudi Atmusudirjo perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana. Bintoro Tjokroamidjojo menyatakan bahwa perencanaan dalam arti luas adalah proses memprsiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Muhammad Fakri perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Lebih lanjut Muhammad Fakri menyatakan bahwa perencanaan dapat juga dikatakan sebagai suatu proses pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai yang ditentukan.[4] Dari kutipan tersebut dapat dianalisis bahwa dalam menyusun perencanaan perlu memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan masa depan, adanya kegiatan, proses yang sistematis, hasil dan tujuan tertentu.

Kaufman mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan secara sah dan berdaya guna.[5] Dari pendapat Kaufman tersebut dapat dipahami bahwa perencanaan merupakan sesuatu yang menjadi keperluan dalam sebuah system untuk mendukung tercapainya tujuan. Tidak itu saja selain mendukung tercapainya tujuan suatu system maupun lembaga perencanaan yang dipersiapkan hendaknya bermanfaat secara aplikasi, dan lebih penting adalah dikerjakan dan disusun berdasarkan kepatutan serta tidak melanggar norma yang berlaku. Menurut Kaufman dalam perencanaan mengandung elemen-elemen sebagai berikut, pertama mengindentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan. Kedua, menentukan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat prioritas. Ketiga, memperinci spesifikasi hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang dipioritaskan. Keempat, mengidentifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap alternatif. Kelima, mengidentifikasi strategi alternative yang memungkinkan, termasuk di dalamnya peralatan untuk melengkapi tiap persyaratan untuk mencapai kebutuhan, untung rugi berbagai latar dan strategi yang digunakan.[6]

Uraian tersebut, memperjelas bahwa perencanaan berkaitan dengan pemilihan dan penentuan kebijakan tertentu. Harjanto memberi komentar terhadap pendapat Kaufman bahwa perencanaan merupakan proses untuk menentukan kemana harus melangkah dan mengidentifikasi berbagai persyaratan yang dibutuhkan dengan cara efektif dan efesien. Harjanto menyatakan bahwa perencanaan mengandung enam pokok pikiran yaitu, pertama perencaaan melibatkan proses penentapan keadaan masa depan yang diinginkan. Kedua, keadaan masa depan yang diinginkan dibandingkan dengan kenyataan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya. Ketiga, untuk menutup kesenjangan perlu dilakukan usaha-usaha. Keempat, uasaha untuk menutup kesenjangan tersebut dapat dilakukan derngan berbagai usaha dan alternative. Kelima, perlu pemilihan alternative yang baik, dalam hal ini mencakup efektifitas dan efesiensi. Keenam, alternative yang sudah dipilih hendaknya diperinci sehingga dapat menajdi petunjuk dan pedoman dalam pengambilan kebijakan.[7]

Beeby C.E sebagaimanan dikutip oleh Asnawir menyatakan bahwa perencanaan pendidikan adalah penerapan ramalan dalam menentukan kebijaksanaan, prioritas, ekonomi dan politik, potensi system untuk berkembang, kepentingan Negara dan pelayanan masyarakat yang mencakup dalam system tersebut.[8]

Dari kutipan tersebut dapat dipahami bahwa perencanaan merupakan aplikasi dari pemikiran yang tersusun untuk mencapai keinginan bersama. Dengan demikian perencanaan yang di susun merupakan konsep yang aplikatif dan oprasional. Dapat juga merupakan aktifitas untuk mengambil keputusan. Hal senada juga dikatakan oleh George R. Terry bahwa perencanaan merupakan aktifitas pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan, di mana, kapan dilakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang akan melakukan, sehingga tercapainya tujuan yang dinginkan.[9]

Dengan demikian perencanaan adalah usaha untuk menggali siapa yang bertangungjawab terhadap berbagai aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Aktifitas tersebutkan tergambar dalam sebuah perencanaan yang matang dan komprehensif. Hal ini dapat dipahami dari pendapat George R. Terry tersebut. Di sisi lain, perencanaan dapat dikatrakan sebagai usaha mencari penangggungjawab terhadap berbagai rumusan kebijakan untuk dilaksanakan bersama sesuai dengan bidang masing-masing.

Asnawir menyatakan perencanaan adalah kegiatan yang harus dilakukan padatingkat permulaan, dan merupakan aktifitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud dan tujuan yang ingin dicapai.[10]

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk merencanakan segala kegiatannya.” Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”(Qs.Al-Hasyr:18). Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa perlunya perlunya perencanaan untuk masa depan, apakah untuk diri sendiri, pemimpin keluarga, lembaga, masyarakat maupun sebagai pemimpin Negara.

Allah sebagai pencipta, Allah sebagai Perencana semua makhluk ciptaannya, Allah adalah Maha Merencanakan, Al-Bari, sifat tersebut menjadi inspirasi bagi umat islam terutama para manajer. Karena pada dasarnya manajer yang harus mempunyai banyak konsep tetang manajemen termasuk di dalamnnya perencanaan pemimpin yanb adalah yang mempunyai visi dan misi, dan membangun kedua hal tersebut agar berjalan sesuai dengan tujuan bersama. Visi dan misi merupakan hasil dari perencanaan yang baik dan matang. Menurut Soejitno Irmin dalam buku Kepmimpinan Melalui Asmaul Husna menyatakan bahwa perencanaan merupakan proses kegiatan yang tertata rapi yang bertahap dan bekelanjutan.[11]

Dari kutipan tersebut dapat dicermati bahwa perencanaan adalah proses yang berkelanjutan, bertahap dan tertata rapi. Artinya perencanaan tidak bersifat mutlak, kaku tetapi ada peluang untuk perbaikan dan sisipan kebijakan baru. Dengan demikian perencanaan adalah proses yang berkelanjutan dalam rangka menyempurnakan aktifitas untuk mewujudkan tujuan bersama.

Menurut Coom dalam definisi perencanaan pendidikan dibahas paling tidak tempat hal sebagai berikut: pertama tujuan, apakah yang akan dicapai dengan perencanaan itu? Kedua, status posisi system pendidikan yang ada, bagaimanakah keadaan yang ada sekarang? Ketiga, kemungkinan pilihan alternative kebijakan dan prioritas untuk mencapai tujuan. Keempat, strategi.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat dipahami bahwa ada beberapa unsure penting yang terkandung dalam perencanaan pendidikan, yaitu Pertama penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematik dalam perencanaan pendidikan, termasuk di dalamnya metodologi dalam perencanaan. Kedua, proses pembangunan dan pengembangan pendidikan. Artinya adalah perencanaan pendidikan dilakukan dalam rangka perbaikan pendidikan atau reformasi pendidikan. Ketiga prinsip efektifitas dan efesien, artinya dalam perencanaan pendidikan perlu dipikirkan aspek ekonomis. Keempat kebutuhan dan tujuan peserta didik dan masyarakat, regional, nasional dan internasional, artinya perencanaan lembaga pendidikan hendaknya mencakup aspek internal dan eksternal dari organisasi sistem lembaga pendidikan.[12] Dengan demikian perencanaan pendidikan sekedar untuk internal lembaga pendidikan, anak didik, lebih dari itu pertimbangan lingkungan masyarakat sebagai pengguna sekaligus penerima hsil perlu dipertimbangkan, termasuki juga kebutuhan regional, nasional dan internasional, ini artinya adalah menyusun perencanaan hendaknya bersifat universal untuk jangka pendek dan jangka panjang yang kesemuanya bermuara kepada kebutuhan dan tujuan universal.

C. Unsur-Unsur dan Syarat-Syarat Menyusun Perencanaan.

Perencanaan membutuhkan pemkiran yang mendalam dengan pemikiran yang mendalam akan membantu proses perencanaan yang akan buat. Pemikiran tersebut dilandasi dengan keikhlasan dan keinginan untuk merencanakan suatu sebuah perencanaan bersama. Lebih dari dalam proses perencanaan hendaknya memperhatikan pendapat dan aspirasi bersama, Islam menurut Asnawir dalam bukunya Manajemen Pendidikan, paling tidak dalam menyusun perencanaan pendidikan, termasuk perencanaan pendidikan Islam, perlu memperhatikan empat unsur, pertama tujuan hendaknya jelas, yang tercakup perumusan sasaran untuk mencari solusi dari problem yang ada. Kedua, menetapkan teknik pengumpulan dan pengolahan data. Ketiga, berorentasi ke masa depan yang bersifat prediksi. Keempat, adanya kegiatan yang tersusun, terangkai untuk mencapai tujuan.[13] Keempat unsur tersebut hendaknya menjadi perhatian bagi manajer sebelum menyusun perencanaan. Hal ini perlu karena berhubungan dengan kualitas, efektifitas dan efesiensi dalam isi kebijakan yang tersusun dalam perencanaan.

Selanjutnya selain memperhatikan unsur-unsur tersebut pelu diperhatikan syarat-syarat dalam menyusun perencanaan, yaitu pertama, perencanaan dalam lembaga pendidikan Islam hendaknya memperhatikan dan didasarkan kepada tujuan yang jelas. Kedua, dalam perencanaan hendaknya mengutamakan aspek kesederhanaan, realistis dan praktis. Ketiga, terinci dan memuat segala uraian, klasifikasi kegiatan dan rangkaian kegiatan sehingga memudahkan pelaksanaan serta memedomaninya. Keempat, memperhatikan fleksibilitas sehingga mudah beradaptasi dengan keadaan, kebutuhan dan kondisi dan situasi. Kelima, menghindari duplikasi dalam pelaksanaannya.[14] Dari uraian tersebut tergambar bahwa perencanaan dilakukan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan, di sisi lain, perencanaan di susun berdasarkan prioritas, efektif dan efesien.

Perencanaan menurut Asnawir adalah kegiatan yang harus dilakukan pada tingkat permulaan, lebih dari itu perencanaan merupakan aktifitas pemikiran, pemilihan rangkaian tindakan yang mengarah kepada tercapainya tujuan yang ingin diraih. Menurut Asnawir langkah –langkah perencanaan hendaknya meliputi hal-hal sebagai berikut:[15] Pertama, menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai. Kedua, meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan. Ketiga, mengumpulan data atau informasi-informasi yang diperlukan. Keempat menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan. Kelima, merumuskan bagaimana masalah-masalah tersebut akan dipecahkan, dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan tersebut di selesaikan. Keenam, menentukan siapa yang akan melakukan dan apa yang mempengaruhi pelaksanaan dari tindakan tersebut. Ketujuh, menentukan cara bagaiman mengadakan perubahan dalam penyusunan rencana.

Ketujuh hal perlu mendapat perhatian dari para menejer yang akan menyusun perencanaan. Jika tidak diperhatian, maka rencana yang disusun dianggap gagal. Kegagalan tersebut kemungkinan lebih besar jika dibandingkan dengan perencanaan yang memperhatikan ketujuh hal tersebut. Dengan demikian ketujuh hal tersebut hendaknya menjadi perhatian para penyusun perencanaan agar tercapai tujuan. bersama. Hal lain yang perlu juga mendapat perhatian dalam menyusun perencanaan adalah jelasnya tujuan yang ingin dicapai, jelasnya tujuan yang kan dicapai, jelasnya potensi yang ada dan yang diharapakan, perlu keseimbangan, kesinambungan, koordinasi, keutuhan, data yang tepat dan menyeluruh serta adanya fleksibilitas.[16]

Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut; pertama perencanaan pendidikan hendaknya mengutamakan nilai- nilai manusiawi, karena pada dasarnya pendidikan membangun manusia. Kedua perencanaan pendidikan hendaknya memberikan kesempatan untuk mengembangkan segala potensi peserta didik seoptimal mungkin. Ketiga perencanaan pendidikan hendaknya memberikan kesempatan yang kepada peserta didik. Keempat, perencanaan pendidikan hendaknya menyeluruh dan sistematis terpadu serta tersusun logis dan rasional. Kelima, perencanaan pendidikan hendaknya bereorientasi kepada pembangunan sumber daya manusia. Keenam, perencanaan pendidikan hendaknya dikembangkan dengan memperhatikan keterkaitan dengan berbagai komponen pendidikan secara sistematis. Ketujuh, perencanaan pendidikan hendaknya menggunakan sumber daya secermat mungkin karena sumber daya yang tersedia langka. Kedelapan, perencanaan pendidikan hendaknya beroreintasi kepada masa datang, karena pendidikan adalah proses jangka panjang yang kesemua itu untuk menghadapi masa depan. Kesembilan, perencanaan lembaga pendidikan hendaknya responsif terhadap kebutuhan yang berkembang di tengah masyarakat. Kesepuluh, perencanaan lembaga pendidikan hendaknya sarana untuk mengembangkan inovasi pendidikan hingga pembaharuan terus menerus.[17]

Dari kutipan tersebut tergambar dengan jelas bahwa perencanaanm lembaga pendidikan Islam sangat rumit. Dengan demikian perencanaan tidak dapat dilakukan tanpa adanya pemikiran yang matang komprehensif dan rasional. Untuk itu perhatian terhadap langkah-langkah perencanaan dan segala yang berkaitan dengan perencanaan penting bagi para manajer.

Paling tidak dalam penyusunan perencanaan hendaknya memenuhi hal tersebut, jika hal tersebut tidak dilalui maka ada kemungkinan renaca yang telah dibuat akan sulit untuk di realisasikan. Dengan demikian untuk menghindarkan dari kegagalan dalam menyusun perencanaan, langkah terbaik adalah menggunakan langkah-langkah yang telah teruji kebenarannya dalam menyusun perencanaan.

D. Ciri-Ciri Perencanaan Lembaga Pendidikan Islam

Ada beberapa ciri-ciri perencanaan lembaga pendidikan Islam adalah sebagai berikut: pertama, perencanaan pendidikan adalah suatu proses intelektual yang berkesinambungan dalam mengananlisis, merumuskan dan menimbang serta memutuskan dengan keputusan yang diambil harus mempunyai konsistensi internal dan berhubungan secara sistematis dengan keputusan-keputusan lain. Kedua perencanaan pendidikan selalu memperhatikan masalah, kebutuhan, situasi, dan tujuan, keadaan perekonomian, keperluan penyediaan dan pengembangan tenaga kerja bagi pembangunan nasional serta memperhatikan factor sosial politik merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan yang menyeluruh. Ketiga, tujuan perencanaan pendidikan adalah menyusun kebijaksanaan dan mengggariskan strategi pendidikan yang sesuai dengan kebijakan pemerintah yang menjadi dasar pelaksanaan pendidikan pada masa yang akan datang. Keempat perencanaan pendidikan sebagai perintis atau pelopor dalam kegiatan pembangunan hendaknya memperhatikan masa depan dan bersifat inovatif, kuantitatif dan kualitatif. Kelima, perencanaan pendidikan selalu memperhatikan dan menganalisa factor ekologi, baik internal maupun eksternal.[18] Berdasarkan ciri-ciri tersebut dapat dipahami dalam kontek pelaksanaannya tidak dapat diukur dan dinilai secara instant dan cepat, tetapi membutuhkan waktu yang lama, terutama yang bersifat kualitatif. Kenapa membutuhkan waktu yang lama? Karena pendidikan adalah sebuah pranata, pranata social yang hasilnya membutuhkan waktu yang lama.

E. Prinsip-Prinsip Perancangan dan Implementasi Perencanaan

Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, perencanaan lembaga pendidikan sangat komplek dan rumit, untuk itu perlu mengetahui prinsip-prinsip dalam proses implementasi dan penyusunan rancangannya. Di antara prinsip-prinsip tersebut adalah; pertama, perencanaan adalah interdisipliner, karena pendidikan sesungguhnya interdispliner terutama yang terkait dengan pembangunan manusia. Kedua, perencanaan bersifat fleksibel, dalam arti tidak kaku tetapi bersifat dinamis serta responsive terhadap tuntutan masyarakat terhadap pendidikan. Ketiga, perencanaan itu obyektif rasional, dalam arti untuk kepentingan umum . keempat, perencanaan dunilai dari apa yang sudah dimiliki. Kelima, perencanaan adalah wahana untuk menghimpun kekuatan kekuatan secara terkoordinir. Keenam, perencanaan disusun sesuai dengan data, perencanaan tanpa adata tidak memiliki kekuatan yang dapat diandalkan. Ketujuh, perencanaan adalah mengendalikan kekuatan sendiri, tidak bersandarkan kepada kekuatan orang lain. Kedelapan, perencanaan bersifat komprehensif dan ilmiah, dalam arti mencakup aspek esensial pendidikan dan disusun secara sistematik dengan menggunakan prinsip dan konsep keilmuan.[19] Prinsip prinsip tersebut berguna dalam proses perancangan perencanaan lembaga pendidikan Islam.

F. Jenis –Jenis Perencanaan

Menurut Asnawir ada tujuh jenis-jenis perencanaan,[20]yang kesemua itu dilihat dari sudut pandang berbeda, di antara jenis-jenis perencanaan tersebut adalah;

Dilihat dari segi waktu, dari segi waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu pertama perencanaan jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah rentang waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat umum, dan belum terperinci. Kedua, perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun. Ketiga, perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu tahun sampai lima tahun. Dilihat dari segi sifatnya perencanaan dibagi menjadi dua yaitu pertama, perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka. Kedua, perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.

Perencanaan dari segi luas wilayah, perencanaan pendidikan dipandang dari segi luas wilayah dapat dibagi menjadi empat, yaitu pertama perencanaan local, yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas. Kedua, perencanaan regional adalah perencanaan yang ditetap[kan di tingkat propinsi.ketiga, perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau Negara dan dijadikan dasar untuk perencanaan local dan regional. Keempat, perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh bebebrapa Negara yang melewati batas-batas suatu negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-negara tersebut.

Perencanaan dari segi luas jangkauan terbagi menjadi dua yaitu pertama, perencanaan makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas. Kedua perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan situasi tertentu. Dari segi prioritas pembuatnya perencanaan dapat dibagi menjadi tiga, pertama perencanaan sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada suatu Negara. Kedua perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan yang di susun oleh masing-masing wilayah. Ketiga perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan antara sentralisasi dengan desentralisasi.

Dari segi obyek perencanaan dibagi menjadi dua: pertama perencanaan rutin yaitu perencanaan yang di susun untuk jangka waktu tertentu yang dilakukan setiap tahun. Kedua perencanaan eksendental, yaitu perencanaan yang di susun sesuai dengan kebutuhan yang mendesak pada saat tertentu. Dari segi proses, perencanaan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, pertama perencanaan filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat umum, hanya berupa konsep-konsep dari nilai yang bersifat ideal dan masih memerlukan penafsiran-penafsiran dalam bentuk program. Kedua, perencanaan programial adalah perencanaan berupa penjabaran dari perencanaan filosofikal. Ketiga perencanaan operasional yaitu perencanaan yang jelas dan dapat dilakukan.

G. Rencana Startegi Dalam Lembaga Pendidikan Islam

Perencanaan strategi adalah usaha sistematis formal dari suatu perusahaan untuk memperjelas sasaran utama, kebijakan-kebijakan dan strategi. Menurut Asnawir perencanaan startegik adalah proses pemikiran tujuan perusahaan atau organisasi, penentuan kbijakan, dan program yang perlu untuk mencapai tujua tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu di susun perencanaan, di antara metode perencanaan strategic adalah sebagai berikut: pertama pendekatan dari atas ke bawah, biasanya dibuat oleh prusahaan yang bersifat sentralisasi. Kedua pendekatan dari bawah, yaitu metode rancangan perencanaan darai bawah ke atas. Ketiga pendekatan interkatif adalah pendekatan manajer dari pusat bersama direksi-direksi berdialog secara terus menrus selama penyusunan rencana, termasuk juga berdialog dengan para staf pusat dan divisi-divisi. Keempat pendekatan perencanaan secara tim adalah pendekatan yang lebih banyak dilakukan pada perusahaan kecil dan bersifat sentralisasi. Kelima pendekatan tingkat ganda adalah pendekatan strategi dirumuskan secara independen pada tingkat korporasi dan pada tingkat unit bisnis.

Dalam perencanaan strategic dalam diambil contoh adalah perencanaan strategic di perguruan tinggi agama Islam. Di antara kondisi obyektifnya adalah, pertama profil Pergururn Tinggi Agam Islam,meliputi bidang kelembagaan, bidang ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaaan, sarana dan prasarana pendidikan. Kedua kekuatan yang tersedia, meliputi kelembagaan letak geografis, factor hsitoris ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan danpengabdian masyarakat. Ketiga kelemahan-kelemahan yang masoih dipunyai, meliputi persepsi masyarakat, tradisi akademis dan etos kerja, pendanaan, pengembangan sumber daya manusia,otonomi lembaga, ketenagaan, perpustakaan, penelitian, penerbitan, dan pengabdian masyarakat, sarana dan prasarana. Keempat beberapa peluang yang meliputi kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan, dan pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, saran dan parsarana. Kelima, tantangan meliputi kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan dan pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, sarana dan prasarana.

Di samping itu perlu diuraikan tahap-tahap strategi seperti arah pengembangan, strategi pengembangan, tahap-tahap pengembangan, selanjutnya bahan-bahan seperti informasi, data yang berkaitan dengan perencanaan masih perlu diuraikan lebih lanjut.

H. Proses dan Tahapan Perencanaan

Untuk lebih menyederhanakan pentahapan perencanaan akan dijelaskan sebagai berikut,[22] pertama need assessment, yaitu kajian terhadap kebutuhan yang mencakup berbagai aspek pembanguan pendidikan lembaga Islam yang telah dilaksanakan, keberhasilan, kesulitan, kekuatan, kelemahan, sumber-sumber yang tersedia, sumber-sumber yang perlu disediakan, aspirasi masyarakat yang berkembang terhadap pendidikan, harapan, cita-cita yang merupakan dambaan masyarakat. Kajian ini menjadi penting karena membandingkan antara antara yang telah terjadi dengan yang akan terjadi. Kedua Formula of Goals and obyektive, artinya perumusan dan sasaran perencanaan merupakan arah perencanaan serta merupakan penjabaran operasional dari aspirasi filosofis masyarakat. Ketiga, Priolicy and priority setting adalah penentuan kebijakan dan prioritas dalam perencanaan pendidikan sebagai muara need assessment. Keempat Program and project formulasion adalah rumusan program dan proyek kegiatan yang merupakan komponen opressional perencanaan pendidikan. Kelima Feasiblitay testing adalah dengan alokasi sumber-sumber yang tersedia seperti sumber dana. Biaya suatu rencana yang disusun secaralogis dan kurat serta cermat merupakan petunjuk tingkat kelayakan rencana. Keenam plan implementation adalah pelaksanaan rencana untuk mewujudkan rencana yang tertulis kedalam perbuatan penjabaran rencana kedalam perbuatan ilmiah yang menetukan apakah suatu rencana baik dan efektif. Ketujuh, evaluation and revisionfor future plan adalah kegiatan untuk menilai tingkat keberhasilan pelaksanaan rencana yang merupakan umpan balik untuk merivisi dan mengadakan penyesuaian rencana untuk periode rencana berikutnya.

I. Pentingnya Perencanaan

Perencanaan mempunyai posisi yang penting dalam sebuah organisasi, tanpa adanya perencanaan maka jalannya organisi tidak jelas arah dan tujuannya. Oleh Karena itu perencanaan penting karena pertama dengan adanya perencanaan diharapan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan. kedua dengan perencanaan, maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Ketiga perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik. Keempat dengan perencanaan dapat dilakukan skala prioritas. Kelima, dengan adanya rencana, maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan.[23]

Dengan demikian perencanaan mempunyai peranan penting dalam organisasi publik maupun dalam organisasi yang bersifat pribadi. Dengan adanya perencanaan akan dimungkinkan untuk memprediksi kerja dimasa yang akan datang, bahkan akan mampu memprediksi kemungkinan hasil yang akan dicapai.

J. Kesimpulan

Dengan demikian perencanaan adalah usaha untuk menggali siapa yang bertangungjawab terhadap berbagai aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Aktifitas tersebutkan tergambar dalam sebuah perencanaan yang matang dan komprehensif. Yang mempunyai tahapan sederhana sebagai berikut kajian kebutuhan, perumusan tujuan dan sasaran, penentuan kebijakan dan prioritas, perumusan program dan proyek kegiatan, pembeiayaan yang rasional dan sesuai dengan sumber alokasi dana yang ada, pelaksanaan rencana, evaluasidan revisi.

Bibliografi

Asnawir, Manajemen Pendidikan, Padang: IAIN IB Press, 2006

B. Uno, Hamzah, Perencanaan Pembelajaran,Jakarta: Bumi Aksara, 2006

Cuningham, William G, Systematic Planing for Education Change, first Edition, California: Mayfield Publisihing, 1982

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005

Irmin, Soejitno, Kepemimpinan Melalui Asmaul Husna, Jakarta: Batavia Press, 2005

Makmun, Abin Syamsuddin, dan Saud, Udin Syaefudin, Perencanaan Pendidikan, Bandung: Rosda Karya:2007

Bagaimana Bersikap terhadap Anak Usia Dini?

Oleh:Riwayat Attubani
Kenakalan merupakan akibat, bukan yang sesungguhnya, efek yangmungkin terjadi potensi anak tidak mendapatkan pengembangan. Memang dalam kaitannya, Than Maha, tetapi sifat-sifat Tuhan ada dalam diri manusia, bahkan secara ekstrim prof. Dr. Yahya jaya menyatakan bahwa manusia itu tuhan kecil, karena dalam diri manusia ada sifat-sifat tuhan.

Pendidikan dalam tasauf adalah mengambil sifat-sifat Tuhan. Hakekat mansuia dalam Islam sangat tinggi sebagai khalifah Allah, sebagai hamba Allah.
Manusia adalah makhluk yang baik, makhluk yang sempurnya, manusia memiliki dimensi dan potensi, manusia multi potensial. Anak dalam bentuk fisik kecil.
Perkembangan dalam bentuk fisik anak usia 11-3 tahun itu sudah mencapai optimal, dalams segi psikologi 18 perkembanagn psikologisnya sudah optimal.
Manusia itu sudah membawa kenakalan tidak dikenal dalam ajaran islam.

Islam menghormati anak, anak lahir seara fitrah, anak lahir bukan membawa dosa warisan, karena anak mempunyai multi potensi, multi talenta, dan mempunyai fitrah.
Potensi yang ada hendaknya dikembangan, diarahkan sesuai potensi yang ada pada anak, dan jika hal ini tidak tersaurkan dengan baik, maka anak akan cenderung nakal, cenderung melawan, antagonis. Untuk itu perlu pemahaman terhadap anak, jika hal ini tidak dilakukan oleh orang tua maka anak akan berbuat semaunya, sukar diatur.

Ketika anak tidak senang terhadap orang tua, bias jadi anak ingin perhatian lebih dari orang tuanya. Dalam keadaan seperti ini orang tua hendanya arif, bijak dan banyak belajar, terutama ilmu-ilmu psikologi anak, bagaimana menghadapi anak-anak.
Dengan demikian di antara hal-hal yang perlu diperhatikan adalah tingkah laku orang tua harsu dijaga, kasih saying terhadap anak harus berlebih, tetapi bukan memanjakan, banyak senyum, banyak bergaul dengan anak, memahami keadaannya, banyak memberi arahan dan hadian jika anak melakukan hal-hal yang positif.

Pendidikan harus bersifat psikologik , humanistic dan islamik. Pendidikan yang mngemebangkan kemapuan jiwa, pengembangan jiwa, tingkah laku jiwa, serta aktifitas jiwa, baik yang berhubungan dengan Tuhan maupun manusia.
Konsep pendidikan usia dini dalam islam, dimulai sejak dari pemilihan jodoh, diantaranya adalah, kecantikannya, kekayaan, keturunan, agamanya, jadi yang lebih baik adalah empat cirri tersebut, tetapi jika tidak ada yang paling menjadi pertimbangan dan pilihan utama adalah agamanya. Untuk memilihjodoh yang terbaik adalah yang mempunyai empat cirri tersebut.

Dalam hal ini konsep pendidikan usia dini pada dasarnya adalah dimulai dari proses pencarin jodoh, bahkan lebih dari itu sebelum mencari jodoh pembangunan diri yang agamis, islamis dan religis sudah harsu dimulai lebih dahulu sebelum sampai pada jenjang mencari jodoh.
Pendidikan usia dini menjadi penting, maka agama islam sangat memperhatikan pendidikan usia dini, termasuk dalam mencari jodoh ,maka pada dasarnya masuk konsep pendidikan usia dini, ketika anak masih dalam kandungan sampai anak usia lima tahun.
Termasuk dalam hal makanan, perlu juga hati-hati karena apa yang dimakan akan berpengaruh terhadap kepribadian anak. Jika makanannya baik dan halal, atau apa saja yang masuk ke lambung, akan berpengaruh secara psikologis dan jasmani, spiritual, afeksi, kognitif, dan pada akhirnya akan berakibat pada stabil dan tidak stabilnya psikologis seseorang.

Empat aspek dalam pemilihan jodoh tersebut dapat dipahami bahwa aspek kecantikan merupakan jasmaniah, sedangkan aspek kekayaan danketurunan merupakan aspek social, sedang aspek agama atau akhlaknya adalah aspek spiritual. Dengan demikian paling tidak dalam mencri jodoh yang menjadi criteria adalah agamanya, dengan agama yang amntap maka yang lain akan menjadi indah, menjadi cantik, menjadi baik, menjadi kaya, meskipun secara realitas, kecantikan fisik, kekayaan fisik, keturunan fisik tidak ada, namun dengan adanya agama yang kuat maka kecantikan akan terbangun secara hakiki, secara hakekat ruhaniah. Jika empat aspek tersebut terpenuhi maka pendidikan anak usia dini akan terbentuk dan terjaga, serta terkendali sesuai dengan konsep psikologi pendidikan.

Perkataan para Ulama tentang Tasauf

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4

Dikumpul Oleh: Riwayat Attubani
ingin mengetengahkan beberapa ucapan yang telah dikemukakan oleh para
tokoh sufi besar. yaitu:
1. Imam Ats-Sari As-Saqathi Rahimahumullah (wafat tahun 257 H) mengatakan, “Tasawufrnerupakan nama bagi tiga makna, yakni:
Orang yang cahaya pengetahuannya tidak mernadamkan cahaya kewara’annya.
Orang yang dalarn batinnya tidak mau berbicara rnengenai suatu
ilmu yang ditentang oleh zahir nash Al-Quran Al-Karim.
Kekeramatan-kekeramatan yang diperolehnya tiada membawanya
pada perbuatan rnelanggar sesuatu yang diharamkan Allah 4zza
wa Jalla.”
2.
Irnam Al-Qusyairi Rahimt:thu,nullah (wafat tahun 465 H) memperjelas ucapan di atas dengan mengatakan, “Siapa yang mengatakan dengan meniuggalkan ilmi-ilnui yang zahir dan rneninggalkan Al-Quran dan As-Sunnah untuksampai kepada Allah, cahaya ma ‘rifat orang tersebut teiah inernadarnkan cahaya kewaraannya.
3. lmam Al-Junaid Al-Baghdadi Rahimahumu/lah (wafat tahun 297 H) mengatakan. “Semua jalan tertutup. kecuali bagi orang yang mengikuti jejak Rasulullah SAW. Barang siapa tidak menjaga Al-Quran dan tidak menulis hadis—hadis. ia tidak dapat dijadikan ikutan dalam bidang (tasawuf) ini. karena sesungguhnya ilmu tasawuf diikat oleh Al-Quran
dan
As-Sunnah Rasulullah SAW.
4, Imam Abu Yazid Al-Busthami RahimahUiflUllall (watat tahun 261 H) mengatakan, “jika melihat seorang yang telah diberi keramat ia daat terbang di udara sekalipun. jangan1ah tertipu.
(terkecoh) dengannya sehingga rnenilainya bahwa Ia memiliki kesungguhan dalarn melaksanakan perintah dan larangan Allah. menjaga batas-batas hukum Allah. dan melaksanakan syariat Allah.”
Lebib lanjut ia berkata, “Saya pernah mengunjungi seseorang dan. terkenal
kezuhudannya. lalu saya datang kepadanya. Ketika dia keluar dan rumah dan masuk rnesjid. saya melihatnya meludah ke arab kiblat maka saya berpaling dan tidak mengucapkan salarn kepadanya. Dia tidak dapat dipercaya dan tidak berpegang teguh dengan etika Rasulullah SAW., bagaimana mungkin kewaliannya dapat dipercaya.”
5. Imam Malik Rahirnahurnullah mengatakan. ‘Barang siapa yang menjalani tasawuf sebelurn mengerti fiqih (syariat) dengan benar. ia menjadi zindiq. Dan siapa yang menjalankan syariat tanpa disertai tasawuf, ia menjadi fasik.
6. Imam Al-Ghazali Rahimahumul!ah (wafat tahun 505 H) merigatakan. “Seandainya Anda melihat seseorang dapat terbang ke udara dan berjalan di atas air, sedangkan ia melakukan sesuatu yang bertentangar dengan syariat, ketahuilah bahwasanya orang tersebut adalah setan.”
7. Syeikhul Islam Abu Zakaria Al-Anshari Rahimahurnullah mengatakan. “Adapun s)’arial adalah mengenal jalan Allah. Hukikat aaa-i mengekalkan penglihatan pada jalan Allah. sedangkan thariqah adaian menempuhjalan yang telah dibentangkan syariat kepada kita.”
Abu Zakaria juga berkata. “Apabila orang faqih itu tidak
mempunyai ilmu mengenai hal ihwal kaum sufi dan istilah-istilah
mereka, dia adalah seorang faqih yang kering.”
8. Imam Sahi At-Tustari Raliimahumullah berkata. “Dasar-dasar
kami ada tujuh, yaitu:
a. berpegang teguh pada kitab suci Al-Quran
b. mengikuti Sunnah Nabi SAW.
c. memakan makanan yang halal
d. menahan diri dari perbuatan menyakiti orang
e. men jauhi segala bentuk kemaksiatan

f. senantiasa menetapi (memohon) tobat
g. menunaikan sekalian hak
Inilah dasar tasawuf yang sebenarnya. Siapa yang menyeleweng walaupun seanak jan dan dasar-dasar
ini, berarti ia telah menyeleweng dan
tasawuf, dan menyeleweng dan tasawuf berarti telah meninggalkan iman.”
Sun teladan tertinggi bagi kaum sufi adalah pribadi mulia Rasulullah SAW. Mereka harus senantiasa berusaha untuk berjalan di atas thariqah beliau. Sayyidina Muhammad SAW. merupakan pimpinan tertinggi dalam apa saja yang mereka perbuat maupun yang ditinggalkan. Mereka sangat menjunjung tinggi apa yang difirmankan Allah ‘Azza wa Jalla.
Artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada (din) Rasulullah itu sun teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang men gharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) han Kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab [33] : 21)
Allah SWT. juga telah berfirman:

Artinya:
“Barang siapa yang berpegang teguh pada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah dibeni petunjukpadajalan yang lurus.”
(Q.S. Au Imran [3]: 101).

13 October 2008

”Konsep manusia dan Image manusia beragama serta relevansinya terhadap pembangunan manusia seutuhnya.

ist.xml">

Oleh: Riwayat

Konsep manusia

  1. sebagai hamba tuhan.

dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(Qs. Adzariat:56).

  1. sebagai khalifah di bumi.

ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-baqarah:30)

Dimensi manusia

  1. uns adalah dimensi manusia sebagai intelektual
  2. insaane dimensi manusia secara psikologi
  3. annas dimensi manusia secara social
  4. basar dimensi manusia secara jasmani
  5. Ins dimensi manusia secara spiritual.

Manusia mempunyai daya, cipta, karya, raya, taqwa

Ahmdinejad” agama sangat penting bagi kehidupan manusia secara umum, jika Negara memisahkan diri dengan agama maka dekadensi moral akan terjadi.

Agama meliputi bagian yang luas, seperti apa nilai –nilai iman, ihsan, dan islam yang menjadi ruh dari psikologi agama. Yang akan menjadi kajian pemahaman akan hakekat psikologi agama. Jika manusia telah tahu makna iman, ihsan dan Islam sangat di mungkinkan akan menjadi manusia yang beragama.

Relevansinya bagi pengembangan manusia seutuhnya adalah perlunya dalah pengembangan berbagai potensi yang ada pada manusia, perlunya pengembangan berbagai dimensi yang ada pada manusia itu sendiri. Jika berbagai dimensi tersebut terarah dengan baik, maka di mungkinkan akan menjadi kontribusi yang besar bagi terwujudnya bangsa Indonesia seutuhnya.

Bangas Indonesia seutuhnya bkan dilihat dari terpenuhinya kebutuhan secara jasmani, tetapi yang lebih penting adalah kebutuhan rohani. Hal ini kan beda dengan konsep sekuler dan konsep peniliti barat bahwa kebutuhan utama dan pertama adalah kebutuhan fisiologis. Di sisi lain, mereka lebih mengutamakan kebutuhan jasmani dibanding kebutuhan rohani.

Kebutuhan akan ketenangan rohani dapat dicermati dari butuhnya manusia akan Tuhan, maka tidak heran jika manusia selalu bergantung kepada Tuhan. Keberganungan ini dapat dicermati dengan kegelisahan hati manusia jika mengalami musibah, mengalami keterdesakkan.

Dalam Al-Quran dinyatakan bahwa manusia disuruh untuk menyembah dan mengabdi, seperti firman:

dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(Qs. Adzariat:56).

Dari ayat ini memberi kesan bahwa kebutuhan rohani lebih utama jika disbanding kebutuhan yang bersifat fisik. Maka konsep maslow yang mengedepankan kebutuhan biologis tidak sejalan dengan konsep Islam. Psikologi kebuthan Maslow berseberangan dengan onsep islam, Islam lebih mengedepankan konsep rohani, konsep yang lebih utama dan hakiki, jika konsep Maslow dikembangkan dalam ranah pemikian Psikologi islam maka akan berbahaya bagi umat Islam.

Karena manusia akan terjebak pada sifat hidup yang materialisme, sedangkan kebutuhan akan spiritualisme makin berkurang, bahkan akan terpinggirkan oleh kebutuhan materialisme. Maka tidak heran jika Nabi Muhammad Saw menyatakan bahwa seandainya diberi satu lading emas, maka manusia yang besifat materialis akan mencari ladang emas yang lain.

Dengan demikian makin jelaslah bahwa psikologi islam lebih mendahulukan kebutuhan rohani.

11 October 2008

Minangkabau dan Budaya rebut Tanah

By: Riwayat Attubani
Minangkabau News Info-. Minangkabau dikenal dengan tanah ulayatnya, ada puasa tinggi, ada pusaka rendah, pusaka tinggi adalah harta yang diturunkan secara temurunoelh nenekmoyang yang tidak dapat dijual. sedangkan harta rendah adalah harta pencarian antara suamidan istri. harta di Minangkabau menjadi begitu penting, terutama bagi peempuan sebab, semua harta akan diwariskan kepada garis keturunan perempuan, nah jika seseorang tidak mempunyai anak perempuan atau keturunan perempuan maka harta orang tua akan jatuh kepada kemenakan yang perempuan. maka dari itu perempuan mempunyai kedudukan pentng di minangkabau. tidakheran jika banyak orang iri, saudara laki-laki iri sebab tidak mendapatkan harta peninggalan orang tua mereka. anak laki-laki tidak mendapatkan harta dari orang tuannya alias tidak mendapatkan warisan, yang mendapat hanya anak perempuan. anak laki-lakia mendapatkan harat hanay jika ada belas kasihan dari saudara perempuan jika tidak maka saudara laki-laki banyak yang gigit jari.
di sisi lain, di Minangkabau ada semacam budaya rebut harta kekayaan, anatara saudara, ninik mamak, bahkan orang lain, atau keluarga jauhpun biasa merebutkan harat yang bukan miliknya , amak tidak heran jika di Minangkabau banyak terjadi saling rebut tanah, mereka rela mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkan tanah orang lain, atau tanah milik saudaranya. masalah palsu-memalsu surat kepemilikan tanah di Minangkabaua adaah hal yang biasa. mereka rela bakuhantam hanya untuk mendapatkn tanah, mereka relapalsu-memalsu sertifikat tanah hanya untuk mendapatkan tanah saudaranya, atauapun orang lain.
maka jika anda ingin mmbrli tanah di zMinangkabau harus ekstra hati-hatai karena banyak surat tanah yang digandakan , sama-sama asli. jika kita tidak hati-hatai maka jangan menyesal jika di kemudian hari tanah yang anda beli akan dimasalahkan oleh orang lain. mereka datang dengan sertifikat seprti anda punya mereka menyatkan bahwa surat tanah mereka sli.dengan demikian anda akan tertimpa kesulitan, anda tidak dapat membangun di tanah yang anda beli, maka sekali lagi jika beli tanah di Minangkabau anda harus ekstra hati-hati.

adakah peduli dengan nasib generasi Minangkabau

By. Riwayat
- adakah ita peduli dengan nasib generasi muda Minangkabau. kenapa timbul sebuah pertanyaan itu. di antara jawabnya adanya kesalahan dalam pergaulan di kalangan remaja dan pemuda di Minangkabau. apa benar pertanyaan itu timbul dari sebuah fenomena sosial di masyarakat Minangkabau yang mulai acuh terhadap sebuah peradaban yang beradab, peradaban ketimuran yang menjunjung tinggi nilai-nilai norma dan agama? jawabnya bisa jadi akibat fenomena tersebut.bisa ditebak bahwa kerisauan itu timbul di kalangan yang peduli terhadap nasib generasi muda Minang. pertanyaan itu timbul dari generasi yang mendamba suasana sosial yang beradab di Minangkabau. atau mungkin pertanyaan itu timbul dari mereka yang gerah melihat pergaulan generasi muda Minangkabau yang kian kebablasan, yang meniru mentah kebudayaan Barat yang bebas tanpa batas?
terlepas dari itu semua, yang paling penting adalah bagaimana menyelamatkan generasi muda Minangkabau dari pergaulan bebas, seks bebas, seks di lura nikah. hal ini mungkin lebih penting daripada memaikirkan dari mana asal pertanyaan tersebut, namun yang pasti dari pertanyaan tersebut akan timbul rasa ingin mengentaskan, ingin berjuang untuk melawan berbagai rintangan dan penghadang budaya Minangkabau dan nilai- nilai ketimuran. untuk itu perlu adanya satu visi dan misi bersama, perlu adanya gerakan yang mampu bekerjasama dan sama-sama bekerja untuk saling membahu menyelamatkan generasi muda Minang dari kerusakan moral, seks di luar nikah, dan eragulan bebas. hal ini akan mungkin terjadi jika ada kesepahaman langkah dan pola pikir dari masyarakat Minangkabau itu sendiri. mereka harus dicerahkan dengan peradaban islam yang santun dan menjunjung tinggi moral dan akhlak mulia.

09 October 2008

SETAN MUSUH ABADI


Oleh: Riwayat Attubani

Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya".(QS. Thaha:118-119)

Ayat tersebut menggambarkan kenikmatan dan berbagai fasilitas yang Allah sediakan di surga.semua ada di sana, semua boleh dinimati oleh Adam dan Hawa kecuali satu yaitu buah khuldi. Dekat saja tidak boleh apalgi memakan buah tersebut. Dengan adanya fasilitas dan rambu-rambu yang jelas di surga merupakan bukti bahwa Allah berbuat adil, dan menunjukkan bahwa Allah adalag Maha Adil.selain mebrifasilitas yang lengkap Alah juga berikan semacam pedoman atau hokum-hukum yang jelas agar tidak dilanggaroleh Adam dan Hawa.

Di sisi lain, jika dicermati dalam keseharaian kita di dunia ini, jelaslah bahwa Allah telah memberi berbagai nikmat kepada semua makhluk di dunia dan alam raya ini, nikmat tersebut bkan hanya dibatasi tetapi diberikan Allah semuanya untuk kemaslahatan manusia. Namun Allah juga memberikan semacam hokum-hukum , aturan-aturan untuk diindahkan manusia, seprti adanya larangan-larangan, dan perintah. Yang kesemua itu termaktub dalam kitab suci Al-Quran.

Tetapi yang perlu menjadi perhatian dan kehati-hatian dalam hidup ini adalah setan dan iblis yang akan selalu menjadi ancaan bagi manusia. Manusia dapat terjebak oleh bujuk rayu setan dan iblis, seprti halnya Adma dan Hawa yang terbujuk dan terpedaya oleh tipu muslihat setan dan iblis. Maka Allah memberikan sinyak dan peringatan kepada Adam dan Hawa sertaanak cucunya bahwa jangan sampai terbujuk oleh tipu musliaht, hasutan dan kebohongan setan dan iblis. Maka Kami berkata: "Hai Adam, Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. (QS, Thaha:117).

Dalam ayat tersebut secara jelas memberikan pejelasan bahwa iblis adalah mush yang nyata, musuh yang realitas dalam keseharian. Maka jalan yang terbaik adalah berusaa untuk selalu dekat kepada Allah dan menjauhi segala perbuatan-perbuatan yang mendekatkan diri kita dari sifat-sifat setan, dari bujukan-bujukan yang memungkinkan setan lebih leluasa untuk menjebak dan menjerumuskan kita dalam jurang kesesatan dan kehancuran.

Dalam ayat laian Allah menyatakan bahwa mendekati pohon saja tidak boleh, apalagi sampai memakan buah pohon tersebut. Dari perintah untuk menjauhi, atau larangan mendekatai tersirat aakan usaha perventif, dan kehati-hatian, artinya adalah melakukan segala upaya pencegahan yang memungkinkan seseorang tidak terjebak dalam lingkarang setan, tidak terjebak oleh pengaruh yang mungkin timbul jika kita mendekat kepada perbuatan-perbuatan yang identik dengan setan dan iblis.

Yogya tetap Yogya

Oleh: Riwayat Attubani
Yogya tetap Yogya, tidak akan berubah menjadi yang lain. banyak orang tidak sadar bahwa Yogya punya sejarahnya sendiri, punya kaitan historis dengan berdirinya negara Indonesia. maka sangat aneh dan mengherankan jika ada oknum yang ingin mengubah eksistensi Yogya sebagai daerah istimewa. orang-orang seperti ini sebenarnya tidak tahu sejarah, tidak beajar sejarah dan tidak mengerti sejarah itu sendiri. ada juga oknum bangsa ini yang merasa sangat demokratis sehingga mengklaim bahwa Yogya adalah daerah yang tidak demoktaris padahal, dari dulu sbelum daerah lain lahir Yogya telah lebih dulu menerapkan demokrasi itu sendiri.sangat naif jika menyatakan bahwa kepemimpinan di Yogya tidak demokartis. hal ini dapat dicermati dari ucapan Sri Sultan Hamengkubuwono X. "Sultan mengaku tersinggung ketika sejumlah pihak, termasuk SBY, mengaitkan ijab kabul DIJ dengan demokrasi. SBY menyebut semua kepala daerah harus dipilih secara demokratis. Seolah-olah dia menyindir ijab kabul DIJ sebagai produk yang tidak demokratis.

"Kalau bicara ijab, bukan soal demokratis atau tidak demokratis dalam pemilihan kepala daerah. Dengan ijab kabul kepala daerah melekat pada sultan, kan begitu," jelas Sultan.

Menurut Sultan, demokrasi di Jogjakarta terbangun sejak lama, mendahului provinsi lain di Indonesia. "Wong sebelum ada provinsi lain, di Jogja sudah ada DPRD sampai ke desa je. Sejak dulu di Jogja kepala dukuh (dusun) pun dipilih. Di Jogja demokrasi tidak hanya prosedural, tapi sudah substansial," kata Sultan."(indopos.com/padangdetik.com).
dari kutipan tersebut makin jelaslah bahwa banyak orang tidaka paham akan Yogya dan demokrasi yang diterapkan diYogya. lebih lagi yang ingin mengubah tatanan kepemimpinan dan proses pengangkatan kepemimpinanYogya dengan sistem pemilihan layaknya memilih langsung/pmilu, maka hal itu akan merusak historitas Yogya dan bangsa ini. atau dicurigai bagai mereka yang menginginkan kepemiminan yogya dipilih langsung(dengan pemilu) adalah mereka yang berkepentingan untuk merebut kekuasaan di Yogya.di sisi lain mereka juga tidak paham dengan sejarah kesultanan Yogya yang internalize dengan NKRI.


Mengenai RUU Keistimewaan Jogjakarta yang sedang dibahas di DPR, Sultan bersikukuh pada piagam pengukuhan Jogjakarta 19 Agustus 1945 yang dikeluarkan Presiden Soekarno. Selain itu, mengakomodasi serta amanat Sultan HB IX pada 5 September 1945.

"Kalau dalam perkawinan, piagam pengukuhan 19 Agustus dan amanat 5 September 1945 itu ijab kabul. Masalahnya, bisa atau tidak ijab kabul itu diakomodasi," kata Sultan.

Piagam pengukuhan 19 Agustus 1945 diberikan Soekarno kepada Sri Sultan HB IX dan KGPAA Pakualam VIII. Isinya pengukuhan Jogjakarta sebagai wilayah NKRI dan mengakui Sultan dan Pakualam sebagai kepala daerah. Amanat 5 September 1945 juga tegas menyebut Sultan adalah kepala daerah.

Kedua dokumen sejarah itu merupakan penanda bergabungnya Jogjakarta ke dalam NKRI. "Bagi kami Jogjakarta masuk NKRI itu final. Kami tidak pernah ingin melawan pemerintah pusat. Tapi, tolong ijab kabul dihargai atau tidak," kata Sultan.