فَإِنۡ حَآجُّوكَ فَقُلۡ
أَسۡلَمۡتُ وَجۡهِيَ لِلَّهِ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِۗ وَقُل لِّلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ
وَٱلۡأُمِّيِّۧنَ ءَأَسۡلَمۡتُمۡۚ
فَإِنۡ أَسۡلَمُواْ فَقَدِ ٱهۡتَدَواْۖ وَّإِن
تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّمَا عَلَيۡكَ ٱلۡبَلَٰغُۗ وَٱللَّهُ بَصِيرُۢ بِٱلۡعِبَادِ ٢٠
Artinya:
Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah:
"Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang
mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab
dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam".
Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika
mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah).
Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. QS. Ali Imran: 20)
Jika
ada yang mendebat tentang kebenaran Islam, maka kita dianjurkan untuk berkata
dengan menyerahkaan diri kita kepada Allah. Jika kita berdakwah, kita tidak
perlu memaksakan diri mereka harus mendapatkan hidayah dari Allah, kalau ia
telah mendapatkan hidayah atau bahkan tidak mendapatkan hidayah, tugsa kita
hanya berdakwah. Banyak pendakwah berharap
apa yang disampaikan dapat memberi hidayah kepada yang didakwahinya,
akan tetapi masalah hidayah adalah hak Allah, kita sebagai pendakwah hanya
disuruh untuk berdakwah, dan pada akhir dari semua seruan yang kita lakukan
akan berpulang kepada Allah, karena hanya Allahlah yang pada akhirnya akan
meberi hidayah kepada setiap manusia. Maka jadi
seorang pendakwah tidak perlu berputus asa.
No comments:
Post a Comment