13 October 2019

TAFSIR PENDIDIKAN SURAT AL BAYYINAH


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ ﴿١﴾
(1) Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً ﴿٢﴾
(2) (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ ﴿٣﴾
(3) di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.
وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ﴿٤﴾
(4) Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ ﴿٥﴾
(5) Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ ﴿٦﴾
(6) Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ ﴿٧﴾
(7) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ ﴿٨﴾
(8) Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa karakter orang kafir  dan musyik selalu mengingkari kebenaran, meskipun telah ada bukti bukti kebenaran. dalam hal ini dapat dipahami dalam dunia pendidikan akan ditemui perilaku seperti itu.ada perilkau peserta didik yang telah menmgetahui kebenaran, akan tetapi setelah tahu bukan malah baik, akan tetapi malah sebaliknya. hal ini tentunya akan membutuhkan wakan mengatasktu dan cara yang tepat untuk mengatasi hal tersebut, dalam hal ini peran bimbingan perlu dilakukan, jik ada peserta didik yang sulit menerima kebenarana , baik dari guru, maupun dari teman tersebut tidak akan mampu menyelesaikan masalah dengan baik.
peserta didik yang   bandel perlu diatasi oleh semua pihak, mulai dari guru, wali kelas guru bimbingan dan orangtua. bagaimana  bersama-sama mengarahkan, mendidik mereka aagar kembali ke fitrahnya, fitrah yang baik.
dari sisi pembelajaran, jika menemui  peserta didik yang bandel seperti itu, tidak mau mendengar nasehat, maka perlu juga pendekatan yang komprehensip. kemudian proses pembelajaran hendaknya lebih diutamakan terpusat pada peserta didik. sehingga pembelajarn akan makin memberi kesempatan peserta didik untuk aktif. disisi lain, pendidik hendaknya mampu mengendalikan suasana kelas, pendidik hendaknya mampu mengatur kelas dengan baik, agar kondisi pembelajaran makin kondusif. ada beberapa cara untuk mengendalikan kelasm yang secara umum diatur dalam manajemen kelas.
menurut  Suharsimi Arikunto manajemen kelas tujuan penegelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. secaalah sebagai berikut:ra rinci tujuan pengelolaan kelas ad
a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
c. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan siaoal, emosional  dan intelek siswa dalam belajar.
d.    Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individunya.
selain, yang perlu dilakukan  adalah dengan melakukan bimbing keagamaan yang terus menerus,  berupa penanaman akidah, akhlak, ibadah salat, puasa, dzikir, dan ibadah sunah lainnya, serta praktek langsung tentang perintah dan larangan secara konsisten dan kontinyu.
 ketika pendidika dan peserta didik telah melakukan kebaikan  melaksanakan pembelajaran dengan baik, amak mereka akan mendapatkan kebaikan, mendapatkan kesuksesan, sebaliknya jika peserta didik dan pendidik tidak menepati dan tidak melakukan pembelajaran yang baik, maka merekaa akan menemui kesusahan, kegagalan dalam pembelajaran, mereka tidak mendapatkan buah ilmu, berkah ilmu dikarenakan tidak mematuhi aturan yang ada  dalam proses pembelajaran dan pendidikan.

No comments: