الْقَارِعَةُ
(١)مَا الْقَارِعَةُ (٢)وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ (٣)يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ
كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ (٤)وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ (٥)فَأَمَّا
مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ (٦)فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (٧)وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ
مَوَازِينُهُ (٨)فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (٩)وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (١٠)نَارٌ حَامِيَةٌ
(١١)
Artinya:
1. hari kiamat, 2. Apakah hari kiamat itu? 3. tahukah kamu Apakah hari kiamat
itu? 4. pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, 5. dan
gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. 6. dan Adapun
orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, 7. Maka Dia berada dalam
kehidupan yang memuaskan. 8. dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan
(kebaikan)nya, 9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. 10. tahukah
kamu Apakah neraka Hawiyah itu?11. (yaitu) api yang sangat panas.(QS.
Al-Qoriah)
Dalam pendidikan Islam materi
tentang kiamat dalah materi wajib. Materi yang harus ada dalam pendidikan
Islam. Materi tentang kiamat adalah uasaha mendidik generasi Islam yang tangguh
keimanan dan akidahnya. Maka tidaklah patut dan tidak dapat dikatakan sebagai
pendidikan, Jika dalam kurikulumnya tidak ada materi yang membahas seluk beluk
pendidikan Islam. Dalam surat Al-Qorian
ini, Allah dengan jelas menyatakan tentanag bagaimana situasi hari kiamat
tersebut. Adanya materi tentang hari kiamat diharapkan peserta didik mampu memahami
tentang hari kiamta dengan baik.
Menurut surat Al-Qoriah, susana
hari kiamat digambarkan vbahwa manusia pada hari itu seperti anai-nai yang
berterbangan, gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Dalam ayat berikutnya(6-7)
dinyatakan, bahwa orang yang berat timbangan amal kebaikannya, ia akan berada
dalam kehidupan yang memuaskan. Sebaliknya, orang ringan timbangan amal
kebaikannya adalah neraka hawiyah, yang
apinya sangat panas.(QS.Al-Qoriah8-11).
Dari pembahasan tersebut, terutama ayat 6-11,
dapat dipahami selain, apa yang telah
dijelaskan sebelumnya, bahwa ketika seseorang, anak didik berbuat baik, berbuat
kebaikan di sekolah, dirumah, di lingkungannya, maka ia akan mendapatkan
kehidupan yang baik, kehidupan yang layak, kehidupan yang menyenangkan. Anak didik
yang rajin belajar, rajin membuat pekerjaan rumah yang diberikan gurunya, rajin
membuat tugas, menghormati gurunya, menghormati sesamanya, maka ia akan hidup
dengan gembira, tenang, aman, damai dan gembira. Yang pada akhirnya ia akan
mendapatkan nilai yang sempurna.
Sebaliknya, siswa yang enggan
belajar, malas belajar, tidak membuat tugasa, pekerjaan rumah yang diberikan
guru, tidak berbgaul dengan baik dengan sesama temannya, tidak menghargai dan
menghormati guru, maka ia akan hidup dalam kesedihan, hidup kesepian, hidup
ksengsaraan, hiudp dalam kecaman, hidup dalam linangan air mata, dan pada
akhirnya siswa yang seperti ini akan mendapatkan nilai yang jelek.
Untuk mengatasi hal ini,
pendidik/guru hendaknya arif dan bijak
dalam menyikapi anak didiknya. Jika anak didiknya sudah dianggap mampu
dan banayk prestasi, mampu mengikuti pembelajaran dengan baik, mamapu menguasai
materi yang diajarkan, atau bahkan telah menguasai materi yang diajarkan
sebelum dibahas, maka pendidik hendaknya memberikan pengayaan.
Sedangkan bagi peserta didik yang
masih lamabt dalambelajar, belum paham apa yang akan dipelajari, belum mampu
menguasai materi pelajaran, maka perlu remedial, perlu pembelajaran lebih
khusus, lebih dipertajam, dan perlu juga diperhitungkan, strategi dan metode
yang tepat. Dengan adanya perhatian khusus, strategi dan metode yag tepat
diharapkan peserta didik, yang dalam Qs. Al-Qoriah ayat ayat 8-9 ringan amal
kebaikannya, dapat memperbaiki diri dan pada akhirnya terhindar dari neraka
dunia pendidikan.
No comments:
Post a Comment