BLOG RIWAYAT ATTUBANI(RIWATT) tentang Pendidikan, Tafsir, Artikel, Puisi, Motivasi, AlQuran dan Hadis

31 May 2013

Tafsir pendidikan Surat At-takaasur Ayat 1-8

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (١)حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (٢)كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (٣)ثُمَّ كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (٤)كَلا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ (٥)لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ (٦)ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ (٧)ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ (٨)
1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu
2. sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
5. janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
7. dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin.
8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

Ayat pertama, Dalam pandangan tafsir pendidikan, pendidik tidak boleh memperlihatkan perilaku bermegah-megah. Pendidik tidak boleh hidup secara glamour, gemerlap dan bergelimang kekayaan yang melebihi kepatuttan. Ketika pendidik telah hidup bermegah-megah, berlebihan terhadap harta benad, maka ia akan cenderung lalai dalam pembelajaran, lupa mendidik, kalaupun mendidik, ia akan menjadi pendidik yang asal mengajar. Hal ini terjadi karena pendidik telah terjebak kepada hedoniasme, kegemerlapan duniawi yang cenderung melalaikan. Untuk itu pendidik yang baik adalah pendidik yang kaya , akan tetatpi tidak bermegah-megah, bermewah-mewah yang berlebihan. Islam tidak melarang umatnya kaya, akan tetapi ketika seseorang telah jatuh kepada bermegah-megah, maka hal inilah yang dilarang, karena akan cenderung melalaikan, sebagaimana ayat 1 surat at-takasut tersebut.
 Pada ayat kedua, dapat dipahami bahwa sikap bermegah-megah akan cenderung melalaikan. Pendidik yang terjebak kepada kehidupan bermewah-mewah akan lalai smapi ia masuk liang kubur. Pendidik yang tersu larut dalam kubangan kemegahan akan cenderung lupa diri hingga ia masuk dalam kubur. Untuk pendidik yang baik, tentunya akan menghindari perilaku mermegah-megahan. Pendidik yang bermegah-megah akan memberi efek yang tidak baik kepada peserta didik. Peserta didik akan merasa tercederai akibat sikap pendidik yang hidup bermegah-megashan, sedangkan didi lain ada anak didiknya yang hidup miskin dan melarat. Tentunya hal ini akan makin membuat anak didiknya yang msikin makin  kecut hatinya, apalagi sang pendidsik tidak mempunyai rasa kasihan, dan rasa social, tentunya hal ini akan makin memposisikan pendidik ke dalam kerendahan akhlak.
Ayat ketiga dan keempat, kelak para pendidik yang suka hidup bermegah-megah akan mengetahui bahwa apa yang dilakukannya adalah salah dan mencederai dunia pendidikan. Ia akan mengetahauin tatkala banyak anak didiknya yang kurang menaruh rasa hormat kepadanya, adalah suatau kemalangan yang besar, tatakala seorang pendidik tidak lagi dihormati oleh peserta didik. Tentunya hal ini akan member efek yang kurang baik terhadapa pembelajaran dan proses mendidik yang mungkin masih ada dal;am diri pendidik yang suka hidup berfoya-foya, meskipun kemungkinan tersebut kecil. Namun yang pasti kelak pendidik akan tahu akibat  kemegahan yang dipertotnotnkan di depan peserta didiknya.
Ayat kelima, pada dasarnya pendidik yang terlanjurbermegah-megahan akan menyadari dan mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, akan akibat perbuatannya, ia akan emngetahui dengan pengetahuan yang yakin, bahwa akibat hidup bermegah-megah akan berfek nyata dalam kehidupan diri dan sisiwanya. Tentunya pengethauan yang yakin tersebut tidak akan berarti apap-apa tatkala pendidik tidak menyadari kesalahannya.
Ayat keenam, ketika pendidik tidak sadar akan keteledoran dan kesalahannya, amak ia akan berada dalam kesusahan, berada dalam neraka pendidikan yang akan menyulitkan kehidupannya baik di dunia maupun diakherat.

 Ayat ketujuh dan kedelapan, pendidik suatau saat ayang mengetahui dengan matanya sendiri, dengan penglihatannya sendiri, bahaw kelak ia akan merasakan betapa rugi dan menyesalnya orag-orang yang hidup bermewah-mewah di dunia ini. Dan pada akhirnya pendidik yang tidak mempunya rasa tanggungjawab terhadap apa kerja dan anak didiknya akan ditanyai, akan merasakan akibat darai kelalainnya di dunia samapi ke akherat nanti. Untuk itu pendidik yang baik hendaknya tidak hidup bermewah-mewah, hiduplah kaya, tetapi tetap rendah hati dan taat kepada Allah dan rasul-Nya.

No comments:

Featured Post

Azyumardi Azra Dibawa ke Rumah Sakit di Malaysia karena Sesak Napas "

  Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra dibawa ke Rumah Sakit Serdang, Selangor, tak lama setelah tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Mala...

Popular Posts

Followers

Back To Top