وَالْعَادِيَاتِ
ضَبْحًا ﴿١﴾
(1) Demi
kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah,
فَالْمُورِيَاتِ
قَدْحًا ﴿٢﴾
(2) dan
kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),
فَالْمُغِيرَاتِ
صُبْحًا ﴿٣﴾
(3) dan
kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,
فَأَثَرْنَ
بِهِ نَقْعًا ﴿٤﴾
(4) maka
ia menerbangkan debu,
فَوَسَطْنَ
بِهِ جَمْعًا ﴿٥﴾
(5) dan
menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
إِنَّ
الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ ﴿٦﴾
(6) sesungguhnya
manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,
وَإِنَّهُ
عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ ﴿٧﴾
(7) dan
sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
وَإِنَّهُ
لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ ﴿٨﴾
(8) dan
sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.
أَفَلَا
يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي
الْقُبُورِ ﴿٩﴾
(9) Maka
apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di
dalam kubur,
وَحُصِّلَ
مَا فِي الصُّدُورِ ﴿١٠﴾
(10) dan
dilahirkan apa yang ada di dalam dada,
إِنَّ
رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيرٌ ﴿١١﴾
(11) sesungguhnya
Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.
Dalam ayat 1-5 dapat diphami bahwa Pendidikan Islam adalah pendidikan yang
mengakomodasi kepentingan manusia di dunia. Pendidikan Islam peduli dengan
pengembangan manusia untuk dapat hidup di dunia dengan baik. Bahkan tidak itu
saja, pendidikan Islam peduli terhadap nasib manusia di akherat nanti. Hal ini
dibuktikan dengan adanya pendidikan menyeluruh, bukan saja aspke kognitif, afektif , tetapi juga
psikomotor.
pendidikan Islam mengakomodasi
perkembangan manusia, secara afektif, psikomotor, dan kognitif. Darai aspek kognitif, dapat dipahami darai
ayat tersebut, bahwa sterategi perang bagus dilakukan pada pagi hari.
Pengetahuan tentang kuda yang
dapat berlari kencang, kuda dapat dijadikan sebagai kendaraan perang. Kenapa kuda
dpata menerbangkan debu, kenapa ketika kuda berlari kencang menerbangkan
debu? Deskriptif seperti ini adalah upaya
Allah memberikan pancingan kepada
manusia untuk berfikir, kenapa hal tersebut terjadi.
Dengan demikian, pendidikan
isolam diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan manusia akan perkembangan
kognitif.
Bagaimana memperlakukan binatang,
dalam ayattersebut adalah kuda, jika kuda digunakan sebagai kendaraan perang,
bagaimana memperlakukannya, memeliharanya. Kegiatan memeplihara, memperlakukan
kuda pereang dengan baik dan tenik tertentu adalah upaya manusia berinterkasi
dengan heawn secara baik. Ini ada;ah sikap manusia terhadap binatang. Menghadapi
kuda dengan baik adalah afektif, melakukan aktifitas fisik dalam memelihara kuda adalah psikomotor, dan
pengetahuan bagaimana memelihara kuda dengan baik adalah kognitif.
Dalam kurikulum pendidikan Islam
diharapkan ada pembahasan bagaiman berinteraksi dengan hewan. Intinya ada akhlak
tehadap hewan. Jika demikian, maka mau tidak maup pendidikan Islam harus ada
materi tentang akhlak terhadap hewan.
Dalam ayat 6-8 surat al-Adiyat dinyatakan:
“Sesungguhnya manusia itu sangat
ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan Sesungguhnya manusia itu
menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena
cintanya kepada harta. “(QS. Al-Adiyat:6-8)
Manusia
sangat ingkar adalah sifat manusia, sifat ingkar adalah pembahasan akhlak. Kurikulum
pendidikan Islam mengakomodasi hal tersebut, maka dalam ayat ini disinggung
tentang sifat manusia yang ingkar kepada Tuhannya. Pembahasan ingkar dibahas
dalam pendidikan Islam agar nantinya luluisan institusi pendidikan Islam
terhindar dari sifat ingkar, baik ingkar kepada manusia, maupun ingkar kepada
Allah. Sifat bakhil adalah sifat buruk manusia, yang juga menjadi perhataian
pendidikan Islam. Dalam pendidikan Islam juga dibahas tentang sifat bakhil. Dengan
adanya materi bakhil dalam kurikulum pendidikan Islam diharapkan akan menghindarkan
peserta didik dari sifat tidak terpuji tersebut.
Dalam ayat tersebut juga dibahas
tentang sikap manusia terhadap harta. Dalam pendidikan Islam juga dibahas
bagaimana seharusnya manusia bersikap terhadap harta. Pengetahuan tentang
bagaimana cara bersikap terhadap harta dibahasa dalam pendidikan Islam. Dengan harapan peserta didik yang telah mempelajarai
bagaimana bersikap terhadap harat akan
bersikap dan berbuata terhadap harta yang dimiliki sesuai dengan
ketentuan Allah.
Dalam ayat 9-11 dinyatakan: “Maka
Apakah Dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan
dilahirkan apa yang ada di dalam dada, Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu
Maha mengetahui Keadaan mereka.” (QS. Al-Adiyat: 9-11)
Kurikulum pendidikan Islam
mnegakomodasi pengetahua gaib. Hal ini
juga menjadi pembeda dengan pendidikan yang lain. Materi kurikulum tentang
hal-hal yang gaib dihasa dalam pendidikan Islam. Seperti yang disinggung dalam
ayat tersebut, yaitu bagaimana keadaan manusia dalam kubur, apa yang terjadi di
dalam kubur, apa penyebab manusia masuk kubur, apa yang harus dilakukan agar
terhindar dari azab kubur. Dalam kurikulum pendidikan Islam juga dibahas
mengenai keadaan manusia, apa yang
dirasakan di dalam dada manusia, fenomena psikologis manusia.
Dalam ayat tersebut juga dinyatakan bahwa
Allah sebagai Tuhan manusia mengetahui semua perbuatan manusia. Allah
mengetahui keadaan manusia di dalam kubur, mengetahui apa yang ada di dalam
dada manusia. Intinya kurikulum pendidikan Islam mengakomodasi pembahasan
tentang Tuhan, bagaimana Tuhan mengetahu keadaan dalam kubur, keadaan yang ada dalam dada manusia, dan keadaan alam
barzah.
No comments:
Post a Comment