Oleh: Riwayat Attubani
Bangsa besar adalah bangsa yang tahu bahwa di adalah besar.
Bagsa besar yang tidak tahu kalau dirinya akan terjebak kepada mencari-cari hal-hal yang ada diluar dirinya, tidak heran jika
Tidak heran jika mereka merasa tidak diperhatikan maka tidak jika mereka mencari sesuap nasi di negeri orang, seprti ke Jerman, Amerika, Singapur, Korea Selatan, bahkan keMalaysia.
Sebagai anak angsa tentu kita merasa sedih melihat fenomena hal tersebut. Jika banga ini mau menghargai karya anak bangsa, menghargai kemampuan mereka dengan cara memberi kesempatang dan peluang. Dengan adanya peluang dimungkinkan mereka dapat memberi yang terbaik untuk bangsa ini.
Kesempatan dan peluang inilah yang tidakpernah ada di negeri ini, ara petinggi Negara lebih percaya kepada kemampuan asing.kalau mencari karyawan mereka lebih memilih orang asing, untuk jabatan stategis mereka lebih mempercayakan kepada pihak asing, sedangkan anak negeri ini lebih banyak menjadi kuli, menjadi tukang, di suruh ke sana sini. Kalau mereka ditanya kenapa mengambil orang asing untuk kerja di pabrik atau perusahaan mereka, pasti jawabannya adalah orang asing lebih berkualitassedangkan anak negeri ini kurang kompeten dan bhkan kurang berkelas. Kalau kita mengambil tenaga asing
Maka dari itu sudah saatnya kita mulai sadar diri, untuk segera mendayagunakan sumber daya manusia Indonesia, beri kesempatan kepada naka negeri ini yang brekualitas, panggil mereka kembali ke pangkuan ibu pertiwi, beri mereka kesempatan dan peluang, hargai mereka layaknya anak bangsa yang mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap negeri ini. Beri mereka kepercayaan.
Kita tidak ingin potensi mereka dimanfaatkan oleh negera lain, kemudian produk yang dihasilkan leh mereka di jual di negeri ini, padahal semua barang itu adalah hasil anak anak bangsa ini yang dimanfaatkan potensi dan kemampuan mereka oleh bangsa lain.
No comments:
Post a Comment