BLOG RIWAYAT ATTUBANI(RIWATT) tentang Pendidikan, Tafsir, Artikel, Puisi, Motivasi, AlQuran dan Hadis

24 July 2008

Isra Miraj Dan Rasionalisme Umat Islam

Oleh: Riwayat Attubani

Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku, (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya Dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur. Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar".(QS. Al Isra:1-4).

Isra dan miraj merupakan tonggak kebangkitan umat Islam, dikatakan sebagai sebuah kebangkitan karena peristiwa itu membuat takjub dan sekaligus membuat kecut bagi mereka yang tidak punya iman, atau iman mereka yang lemah.

Tetapi bagi mereka yang kuat imannya, tentu peristiwa Isra dan miraj merupakan penguat sekaligus ujian keimanan umat Islam. Adanya Isra Miraj merupakan bukti bahwa sebenarnya manusia dapat mencapai ketinggian dalam batas ketentuan Tuhan. Batas yang tidak semua manusia dapat mendapatkannya.Isra Miraj merupakan bukti bahwa manusia mempunyaikesempatan untuk bertemu dengan Tuhan-Nya. Pertemuan manusia dengan Tuhannya, pertemuan yang menyiratkan keilahian dan sekaligus lahut dalam diri manusia.

Peristiwa Isra dan Miraj merupakan bukti nyata bahwa antara manusia dengan Tuhan dapat bertemu dalam kurun waktu tertentu, di mana manusia telah melenyapkan unsure kemanusiaannya, kemudian ia lebur dalam diri Tuhan.

Manusia dapat lebur dalamTuhan karena pada saat itu tidak sesuatu kecuali Allah Tuhan sekalian alam.

Manusia dapat berjumpa dengan Tuhan-Nya dengan cara melenyapkan semua esensikemanusiaannya mengosongkan berbagai entitas, yang ada hanya entitasAllah yang tunggal tidak yang lain.

Isra Miraj merupakan bukti bahwa manusia mampu menembus batas kemanusiaannya, batas tersebut akan mampu dilewati manusia ketika ia telah mampu menyingkirkan semua hal kecuali Allah.

Manusia tidak akan mampu melakukan sesuatu kecuali atas izin Allah, termasuk Nabi Muhammad Saw sendiri, beliau tidak akan mampu jika Allah tidak memperjalankan beliau. Ini memberi kesan akan kelemahan manusia, yang pada dasarnya manusia diciptakan mempunyai sifat yang lemah, tetapi dalam kelemahan manusia Allah tidak membiarkan manusia terjebur dalam kelemahannya.

Bukti Allah tidak membiarkan manusia dalam kelemahannya adalah diberinya manusia akal. Dengan akalnya, manusia dapat menutupi kelemahannya. Dengan akal manusia mampu mengatasi kelemahan, kelemahan yang ada dalam dirinya.

Akal yang diberikan Allah kepada manusia merupakan alat untuk memikirkan, memahami segala fenomena yang ada di alam ini.

Isra Miraj seharusnya makin memacu umat islam untuk berfikri rasional, dengan berfikir rasionalmaka umat akan maju dari segi pemikiran, dengan majunya oemikiran dimungkinkan kebangkitan intelektual umat islam akan terbentuk dan mengapung ke permukaan.

Isra Miraj seharusnya menjadi momen penting bagi umat Islam, momen untuk segera bangkit dan mengembangkan pola pikir yang kritis dan rasional. Dengan akal rasionalnya umat islam akan bangkit dari keterpurukan, karena dengan akal pikiran tersebut manusia mampu membuat jalan untuk membuang segala rintangan kejumudan, kebekuan ijtihad di masa kini, masa keemasan umat Islam harus diulang, di tersukan lagi. Umat islam hendaknya mampu menyadari dirinya yang terpuruk dalam kubangan keterbelakangan di bumi ini. Maka momen Isra miraj merupakan langkah awal dan penting untuk membangkitan semangat meneliti, semangat berfikir dan mengembangkan diri.Sehingga umat islam tidak tertinggal dari umat yang lain dari segi ilmu dan teknologi. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Mujadalah:11). Allahu A’lam.

No comments:

Featured Post

Azyumardi Azra Dibawa ke Rumah Sakit di Malaysia karena Sesak Napas "

  Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra dibawa ke Rumah Sakit Serdang, Selangor, tak lama setelah tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Mala...

Popular Posts

Followers

Back To Top