BLOG RIWAYAT ATTUBANI(RIWATT) tentang Pendidikan, Tafsir, Artikel, Puisi, Motivasi, AlQuran dan Hadis

12 October 2010

Pendidikan Dalam Surat Al--fatehah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١)الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢)الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٣)مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (٤)إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (٥)اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (٦)صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ (٧)
1. In the name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
2. Praise be to Allah, the Cherisher and Sustainer of the worlds;
3. Most Gracious, Most Merciful;
4. Master of the Day of Judgment.
5. Thee do we worship, and Thine aid we seek.
6. Show us the straight way,
7. the way of those on whom Thou hast bestowed Thy Grace, those whose (portion) is not wrath, and who go not astray.

1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
2. segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].
6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
sebagai manusia yang baik, selalu melakukan sesuatu yang baik, dalam ayat ini kita disuruh untuk menjadi orang yang selalu ingat Allah dimanapun kapanpundan dalam situasi apapun, termasuk setiap akan melakukan sesuatu. hal ini memberi kesan bahwa ayat ini mengajak kita untuk menjadi orang yang selalu terdidik dan terbimbing oleh Allah SWT.
[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji. dalam ayat ini kita didik untukselalu bersyukur atas semua nikmat yang kiat terima. dengan demikian pendidikan dan pembentukan karakter manusia yang selalu muda berterima kasih, pribadi yang murah dan suka mengucapkan rasa syukur, baik dengan ucapan maupun perbuatan. ayat ini mendidik kitauntuk menjadi mausia yang selalu menerima segala sesuatu dengan lapang dada, dengan rasa terima kasih dan hormat atas semua yang diberikan kepada kita baik yang kita rasakan enak maupun tidak enak.

[3] Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu. kita diajarkan untuk menjadi pendidik di alam ini, pendidik bagi semua tanpa pandang siapa yang akan kita didik, yang jelas mengarah kepada pembentukan anak didik yang baik di mata manusia dan di mata allah SWT.
[4] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja. Allah sebagai raja di dunia dan akherat. untuk meneladanai hal oini kita dianjurkan untuk enjadi raja bagi diri sendiri. kita di didik untuk menjadi sosok manusia yang mampau menjadi penguasa atas diri sendiori. dengan menguasai dirio sendiri, maka kita telah didik oleh diri sendiri menjadi pribadi yang kuat, pantang menyerah dan tangguh. dengan pribadi seperti itu kita akan makin dekat dengan Allah, karena kita telah mampu menguasai diri dari penjajahan hawa nafsu kita sendiri dan berusaha mengarahkannya ke jalan yang di sukai oleh Allah.
[5] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya. kita didik untuk selalu menerima orang lain apa adanya , pakah ia baik maupun buruk. dengan menerima keadaan mereka apa adanya kita akan sadar bahwa Allah enciptakan manusia beragam, sehingga kita tidak ada pilih kasih, akan tetapi kita menerima orang apa adanya, sesuai dengan keadaan mereka, buka diukur oleh keadaan kita.
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri. kita didik oleh Allah untuk menjadi generasi yang suka ibadah, generasi yag suka berdoa, generasi yang dekat dengan Allah. generasi yang mencintai salat, dan generasi yang menyuakai dan memakmurkan rumah allah.
[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik. kita didik oleh Allah untuk slelau menjadi pribadi yang selalu menunjukkan kebenaran kepada orang lain, kiat juga dituntut untuk enjadi generasi yang jujur, lurus dan benar. intinya kita didik oleh Allah untuk menjadi generasi, menjadi manusia yang lurus jalan hidupnya, lurus dalamarti sikap dan perbuatannyadisukai oleh manusia da Allah SWT.
[9] Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam. kita didik oleh Allah untuk menghindari jlan yag dimurkaioeh Allah. hal ini memberi kesan bahwa Allah mendidik manusia untuk menjauhisegala sesuatuyang dimurkai oleh Allah.

No comments:

Featured Post

Azyumardi Azra Dibawa ke Rumah Sakit di Malaysia karena Sesak Napas "

  Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra dibawa ke Rumah Sakit Serdang, Selangor, tak lama setelah tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Mala...

Popular Posts

Followers

Back To Top