19 November 2010

Tafsir pendidikan Surat al-Quraisi ayat 1-4

لإيلافِ قُرَيْشٍ (١)

إِيلافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ (٢)

فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ (٣)

الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ (٤)

1. karena kebiasaan orang-orang Quraisy,

2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas

3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).

4. yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Dapat dipahami bahwa dalam pendidikan, setiap siswa maupun guru telah mengalami berbagai rintangan, tantangan, yang kesemua itu dijalani dengan kesabaran dan penuh keikhlasan.

Dan tatkala para siswa mendapatkan berkah dari kondisi panas dan dingin, dari cuaca panas dan dingin hendaknya mereka makin dekat dsan menyadari siapa yang sebenarnya harus disembah dan diibadahai.

Yang pantas untuk diibadahi oleh para siswa adalah Allah yang mempunyai kabah, Allah Sang pemilik kabah.

Dengan demikian siswa hendaknya sadar bahwa Allah lah yang mengenyangkannya dari kelaparan ilmu, Allah lah yang mengatsi kegelisaha, ketakutan dari kurangnya penguasaan ilmu dan pengetahuan. Dengan adanya perlindungan dari Allah atas segala kelaparan ilmu, maka layaklah hanya Allah yang berhak untuk disembah.

15 November 2010

Tafsir Pendidikan Surat Al Maun ayat 1-7

أرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (١)فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (٢)وَلا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (٣)فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (٤)الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ (٥)الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (٦)وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (٧)
1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang yang berbuat riya
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna
Dalam pembelajaran akan dijumpai siswa yang mempunyai karakter pendusta. Ada siswa kita yang mempunyai sifat pendusta. Sebagai guru yang sadar dan dan tahu , maka perlu melakukan persiapan dan langkah efektif untuk menghadapi anak-anak seperti ini. Guru yang baik akan segera dan selalu siap dengan ilmu yang paling tidak mendeteksi karakter siswa yang suka berdusta.
Kadang kala siswa tersebut anti terhadap anak yatim, tidak berbuat baik terhadap anak yatim, selalu berusaha menjauhi anak yatim yang ada di kelasnya. Jik ahal ikni terjadi , maka dengan mudah pendidik akan segera mendeteksi anak didik yang mempuyai karakter pendusta tersebut.
anak didik yang mempunyai sifat pendusta biasanya akan selalu mencari alasan sebanyak mungkin untuk menyembunyikan sifat pendustanya. Selain menghardik anak yatim, dalam arti membentak, menganiaya, memebnci, mengejek ia juga enggan bergaul dengan anak yatim yang ada di kelasnya.
Siswa pendusta dapat juga diketahui dari sikapnya yang malas-malas dalam ibadah salat. Ia salaat, akan tetapai lalai dalam pelaksanaannya. Jia hal ini ada dalam diri peserta didik, maka dapat dipahami bahwa siswa tersebut masuk dalam katagori anak yang pendusta agama.
Siswa pendusta bniasanya juga mempunyai karakter yang engganbergaul dengan siswa-siswa yang miskin, ia cenderung menjauh dari anak didik yang berasal dari keluarga miskin. Siswa pendusta biasanya juga selalu mempersulit dan membaut ruang gerak siswa miskin sempit dengan tujuan untuk makin menyudutkan anak-anak misikin tersebut.
Dalam segala hal siswa yang pendusta biasanya selalu ingin dipuji, perbuatanya mengandung motif riya, sifat yang ingin selalu dipuji.
Dalam hal ,menolong pun ia selalu memilih-milih seustau yang tidak bermanfaat bagi orang lain, dalam arti pertolongan yang diberikan tidak memberi dalam manfaat bagi orang lain. Dalam arti ia engggan menolong orang lain dengan barang-barang yang dapat dimanfaat dan bermanfaat bagi orang lain.

31 October 2010

Tafsir Pendidikan Surat An-Nasr 1-3

إذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (١)وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (٢)فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (٣)

1. apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,

2. dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,

3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

Jika siswa telah ditolong oleh Allah, pendidik ditolong oleh Allah, maka kemenangan akan dating. Pada saat peserat didik dan pendidik mendapatkan pertolongan Allah, maka kita akan melihat manusia berduyun-duyun masuk kepada ajaran Allah, masuk dalam kelas-kelas pembelajaran Islam, kelasa-kelas yang membahas ilmu-ilmu, majelis ilmu akan ramai karena mereka telah dibuka hati mereka di mata Allah.

Jika hal itu telah terjadi banyak manusia yang dating ke majlis talim, majelis ilomu, maka kita akan melihat mereka menyembah Allah, memuji Allah, mereka kan selalu memohon ampun.

18 October 2010

tafsir Pendidikan Surat Al kautsar1-3

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (١)فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (٢)إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأبْتَرُ (٣)
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.
Dalam surat ini Allah telah memberikan informasi bahwa nikmat telah kitaterima dengan jumlah yang besar. Nikmat apapun telah kita terima. Di antaranya adalah nikmat iman, kesehatan, kesempatan dan nimat ilmu. Dengan nikmat tersebut kita dapat melakukansesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Nikmat imu midalnya, dapat kita gunakan untuk mengajar dan mendidik orang lain. Sebagai pendidik kita mendapatkan berbagai nikmat, seperti nikmat menjadi pengajar dan pendidik, nikmat ilmu pengetahuan dan nikmat kesempatan.
Semua hal itu adalah bagian nikmat allah yang besar kepada kita , maka pantaslah kita besyukur kepada allah atas semua nikmat tersebut. Kita perlu menyadari bahwa nikmat tersebut adalah pemberian Allah kepada kita.
Di sisi laian, kiatjuga mendapatkan nikmta bertemu dan mengajar serta mendidik anak didik kita/siswa kita. Mengajarkan danmendidik anak didik ada;ah nikmat besar yang diberikan Allah kepada kita, dengan adanya anak didik, amak ilmu kita dapat kita kembangkan, dapat kita berikan kepada mereka.
Untuk mensyukuri nikmat-nikmat tersebut hal yang perlu kita lakukan adalah bersyukur, yang kita buktian dengan perkataan, perbuatan dan keyakian hati.
Salat adalah satu bentuk dari rasa syukur atas semua nikmat yang telah kita terima. Dengan salat kita akan menjaga nikmat-nikmat tersebut, dengan salat semua karunia Allah dapat kita jaga. Bukan itu saja selain, saat perilaku rasa syukur dapat kita lakukan berkorban. Dengan berkorban kita telah melakukan perbuatan yang menunjukkan sikap syukur kepada Allah.
Darai penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa nikmat yang banyak hendaknya disyukuri dengan salat dan kurban. Sebab jika nikmat yang banyak di dibarengi dengan sa;at dank urban , amka nikmat tersebut akan diputus oleh Allah. Dan pada akhirnya setiap pendidik dituntut untuk menanamkan rasa syukur kepada setiap siswa atas semua nikmat yang mereka terima. Sehingga peserta didik akanmenjadi anak-anak yang soleh

Tafsir pendidikan dalam surat Al-kafirun 1-6

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (١)لا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (٢)وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (٣)وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (٤)وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (٥)لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (٦)
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Dalam surat ini secara jelas Allah menyatakanbahawa dalam hal kepercayaan tidak ada kompromi. Jika kita mempunyai murid, maka birkan murid itu menganut kepercayaan mereka. Karena hal itu adalah hak mereka. Kita sebagai guru tidak berhak untuk memaksa murid yang berlainan agama untuk masuk agama kita/pendidik karena hal itu bertentangan dengan surat ini.
Dalama masalah social kita tidak dilaranag untuk saling bekerja sama, akan tetapi jika telah sampai kepada kerjasama dan kompromi da;am keyakinan maka hal ini tidak dibolehkan.
Untuk itu peru disadari oleh para guru, bahaw toleransi dianjurkan, akan tetapi hanya dalam batas-batas tertentu, hanya pada batas-batas hubungan sosial belaka. Akan tetapi jika telah merambah keyakinan, maka hal itu dilarang Karen akan menjadikankeyakinan koita terkontaminasi dan terkotori.
Dalam surat ini secara tidak langsung dapat dipahami bahwa tidak semua murid kita beragam yang sama, akan tetapi aka nada murid kita yang tidak sama keyakinannya, untuk itu ayat ini memberika penjelasan dan rambu-rambu agar kta tidak sa;a dalam menghadapi siswa kita yang berlainan agama.
Dalam pendidikan tidak ada paksaan tatkala ada perbedaan, akan tetapi menghargai perbedaan adalah suatu sikap yang baik dan bijak. Pendidik di dalam kelas akan menghadapi hal demikian. Sebab tidak semua peserta didik mempunyai agama yang sama. Dengan demikian sebagai pendidik perlu menyadarinya. Sehingga dalam pembelajaran tidak ada yang merasa ditekan dan di intimidasi. Jika suasana tidak kondusif maka pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik, peserta didik tidak akan konsentrasi dalamproses pembelajaran.
Berdasarkan surat Al-kafirun tersebut hendaknya guru mengedepankan sikap toleransi yang tinggi dalam hal perbedaan agama peserta didik. Sikap toleransi dalam hal beragama adalah perbuatan, sikap yang hendaknya dikembangkan oleh pendidik di ruang-ruang kelas. Sebab dengan adanya pengembangan dan pemahaman yang benar tentang sikap toleransi,akan terjalin hubungan yang abik di antara peserta didik.
Dari Surat Al-Kafirun tersebut dapat juga diambil pemahaman bahwa seorang pendidik harus mempunyai sifat toleran, sifat yang menghargai perbedaan dalam beragama.
Pendidik hendaknya mempunya jiwa multikultural, jiwa yang mampu menerima perbedaan agama, suku, bahsa, adat, budaya dan ras peserta didik. Dengn ada sifat multicultural seorang pendidik diharapkan akan terjadi pembelajaran yang mengakomodasi semua perbedaan peserta didik.

16 October 2010

Tafsir Pendidikan Surat An-Nashr 1-3

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (١)وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (٢)فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (٣)

1. apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,

2. dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,

3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

Dari ayat tersebut dapat dipahami tatkala allah telah menolong seorang guru dalam pembelajaran, ketika para murid telah hanyaut dalam pembelajaran, telah terpikat oleh sosok guru dalam proses pembelajaran, maka sang guru jangan lupa kepada Allah. Guru hendaknya menyadari bahwa adanya murid yang antuias dalam mengikuti pembelajaran addalah kehendak Allah. Guru hanya berusaha, pendidik hanya berusaha berbuat yang maksimal dalam menyiapkan pembelajaran.

Dalam posisi puncak konsentrasi pendidikan diharapkan tidak terlena dan lupa diri. Karena hal itu akan mengacaukan,akan member pengaruh negtaif terhadap psikologis peserta didik.

Maka yang hendaknya dilakukan oleh seorang pendidik adalah selalu menjaga kondisi dan situasi tersebut tetap kondusif, sehingga pembelajaran berlangsung aman dan tertib, dan pada akhirnya akan mencapai tujuan pembelajaran. Di samping tetap menjaga kondisi siswa agar tetap focus, pendidikan hendakan membanrenginya dengan sikap, perbuatan dan perkataan dan menunjukkan rasa syukur kepada Allah. Hal inilah yang hendaknya dilakukan oleh pendidik.

Tafsir Pendidikan Surat Al-Lahab 1-5

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ (١)مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (٢)سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (٣)وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (٤)فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ (٥)

1. binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa.

2. tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.

3. kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.

4. dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.

5. yang di lehernya ada tali dari sabut.

Dalam surat ini Allah memberikan pelajaran kepada kita bahwasetiap perbuatan yang kita lakukan akan mempunyai akibat kepada kita sendiri. Dalam hal ini Allah memberikan satu contoh sosok Abu Lahab. Sosok manusia yang jahat kepada rasulullah SAW. Perbuatan jahatnya kepada Nabi SAW akan menimpa dirinya sendiri.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa tatkala kita melakukan sesuatu , maka akibat baik atau buruk akan kita terima. Demikian juga dalam hal pembelajaran, tatkala siswa melakukan sesuatu pembelajaran, maka hal itu akan member pengaruh terhadap apa yang dilakukan dalam pembelajaran. Sikap kritis dan memikirkan akibat dan efek dari perbuatan yang dilakukan, penting dimiliki oleh seseorang.

Dapat dipahami juga bahwa tatkala perbuatan kita yang tidak sesuai dengan Allah SWT. Maka perbuatan, pembelajaran tersebut tidak akan memberi manfaat. Bahkan akan cenderung membawa seseorang pada jalan negative, jalan negative yang mengarah kepada kehancuran dan kesengsaraan hidup. Kenapa hal ini dapat terjadi satu alasannya adalah karena perbuatan yang kita lakukan, perbuatan yang langsung menggunakan tangan, kekuatan, kekuasaan yang kita punya akan cenderung member efek kepada kita sendiri. Hal ini dapat dipahami dari sosok Abu Lahab yang selalu memusuhi Rasul SAW. Yang pada akhirnya membawa Abu Lahab ke jalan kesengsaraan dan kemurkaan Allah.

Kegagalan,kesengsaraan dan ketakbergunaan semua usaha dalam pembelajaran, dapat dipahami dari ayat berikutnya (Qs. Al-Lahab:2). Apapun persiapan, apapun langkah dan rencana yang telah kita buat akan sia-sia dan tidak memebri manfaat tatkala ada pelanggaran, pembangkangan yang kita lakukan kepada Allah.

Tatkala seorang siswa, seorang guru gagal dalam pembelajaran, akan cenderung menyalahkan orang lain, jarang yang melakukan perbaikan terhadap dirinya. kesalahan yang dilkukannnya sering dilemparkan kepada orang lain. Dengan kata lain selalu mencari penyebab dari luar, sedanag penyebab dari dalam dirinya tidak tersentuh.hal ini dapat dipahami darai sikapistri Abu Lahab yang selalu menemabr fitnah. Dia selalu berusaha mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan kepada Nabi SAW

12 October 2010

tafsir pendidikan surat al-Ikhlas 1-4

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (١)اللَّهُ الصَّمَدُ (٢)لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣)وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (٤)

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.

2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Dalam ayat ini Allah mengajarkan kepada kita bahwa Allah adalah satu.

Allah adalah tunggal tidak Tuhan selain allah. Maka dalam pendidikan yang perlu ditanamkan adalah rasa tauhid yang benara. Rasa bertuhan yang benar dan mengetahui siapa yang pantans dan berhak untuk disembah.

Dalam segala hal kita dituntut oleh Allah untuk selalu bergantung hanya kepada Allah, bukan bergantung kepada orang lain. Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat kedua dari suarat al-Ikhlas adalah sebuah pelajaran tentang tauhid, tentang kehebatan Allah sebagai sumber rujukan, sumber tempat bergantung semua makhluk.

Yang perlu disadari adalah bahwa Allah tidak mempunyai anak dan istri, tidak mempunyai keturunan. Maka dalam dunia pendidikan, menanamkan akidah kepada anak didik hendaknay didasari oleh pengetahuan yang baik dan mendalam.

Pada ayat keempat Allah member informasi bahwa di dunia ini dan di alam araya ini tidak ada yang setara dengan Allah. Tidak satupun makhluk ciptaannya sama dengan Allah. Hal mrmbuktikan Al-Quran benar-benar berisi berbagai hal yang dibutuhkan manusia.

tafsir Pendidikan Surat al-falaq 1-5

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (١)مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (٢)وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (٣)وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (٤)وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (٥)

1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,

2. dari kejahatan makhluk-Nya,

3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul

5. dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

Sebagai manusia yang percaya kepada Tuhan, maka selayaknya menyadari bahaw dalam setipa kegiatan hendaknya di mulai dengan berlindung kepada allah. Memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah. Dengan berlindung kepada Allah, maka kita akan terhindar dari godaan setan dan gangguan setan, jin dan manusia yang jahat. Dalam ayat mendidik manusia agar selalu waspada. Karena tidak semua makhluk Allah baik, ada saja yang menjadi musuh bagi manusia.

Musuh manusia adalah kegelapan, baik kegelapan akhlak, kegelapan ilmu, kegelapan semau hal yang mungkin dapat menyesatkan manusia dari jalan Allah. Untuk itu manusia perlu mneydarai bahaw di dunia ini banyak jebakan dan kepungan yang di buat oleh setan dan bala tentaranya. Yang kesemua itu bertujuan agar manusia terjebak dalam perangkap mereka dan melupakan Allah.

Surat Al-falaq merupakan rambu-rambu yang sengaja dibuat allah untuk manusia. Yang bertujuan agar manuysiatidak sesat dan disesatkan oleh setan yang sengaja berusaha menjerumuskan manusia dalam kesesatan.