20 January 2016

Pendidikan Anak terabaikan

senin 18 Januari 2016, sya membaca sebuah berita, anak SD di hamili pacarnya yang masih sekolah di SMP. berita ini saya baca di koran harian di kota Padang. Padang Ekspres, ya surat kabar yang terkenal di ranah Minang. saya terkejut dan hampir tak percaya akan tetapi apa yang saya baca benar adanya. dan itu terjadi di Ranah Minang ini, yang katanya adat bersendi syara, syara mengato, adat memakai. akan tetapi kejadian anak SD hamil oleh pacarnya-yang masih SMP bertolak belakang dengan  semangat filosofi adat tersebut.

patut juga dipertanyakan, apakah perang orang tua dalam mendidik anak sudah maksimal?, apakah semangat adat tersebut telah menjadi bagian dari kehidupannya?
atau sebaliknya peran orang tua belum maksimal dalam mengawasi dan mendidik anak?
anak perempuan ibarat gelas kaca, jika tidak dijaga dengan baik, maka bisa jadi gelas tersebut retak dan mungkin terjatuh dan pecah, jika sudah pecah, maka tidak mungkin lagi dapat dipakai kembali, seharusnya, kita menjadi manusia yang mampu mencegah, bukan waspada setelah terjadi sesuatu. sebab waspada setelah sesuatu terjadi merupakan sesuatu yang terlambat,  gelas telah pecah akan tetap pecah dan jika dilempun bekasnya tidak akan hilang, perempuan yang telah ternoda, atau berbuat  melewati batas norma agama(bergul bebas,se*ks bebas), maka posisinya seperti glas pecah dan tidak berguna.

No comments: