BLOG RIWAYAT ATTUBANI(RIWATT) tentang Pendidikan, Tafsir, Artikel, Puisi, Motivasi, AlQuran dan Hadis

18 October 2010

Tafsir pendidikan dalam surat Al-kafirun 1-6

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (١)لا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (٢)وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (٣)وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (٤)وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (٥)لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (٦)
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Dalam surat ini secara jelas Allah menyatakanbahawa dalam hal kepercayaan tidak ada kompromi. Jika kita mempunyai murid, maka birkan murid itu menganut kepercayaan mereka. Karena hal itu adalah hak mereka. Kita sebagai guru tidak berhak untuk memaksa murid yang berlainan agama untuk masuk agama kita/pendidik karena hal itu bertentangan dengan surat ini.
Dalama masalah social kita tidak dilaranag untuk saling bekerja sama, akan tetapi jika telah sampai kepada kerjasama dan kompromi da;am keyakinan maka hal ini tidak dibolehkan.
Untuk itu peru disadari oleh para guru, bahaw toleransi dianjurkan, akan tetapi hanya dalam batas-batas tertentu, hanya pada batas-batas hubungan sosial belaka. Akan tetapi jika telah merambah keyakinan, maka hal itu dilarang Karen akan menjadikankeyakinan koita terkontaminasi dan terkotori.
Dalam surat ini secara tidak langsung dapat dipahami bahwa tidak semua murid kita beragam yang sama, akan tetapi aka nada murid kita yang tidak sama keyakinannya, untuk itu ayat ini memberika penjelasan dan rambu-rambu agar kta tidak sa;a dalam menghadapi siswa kita yang berlainan agama.
Dalam pendidikan tidak ada paksaan tatkala ada perbedaan, akan tetapi menghargai perbedaan adalah suatu sikap yang baik dan bijak. Pendidik di dalam kelas akan menghadapi hal demikian. Sebab tidak semua peserta didik mempunyai agama yang sama. Dengan demikian sebagai pendidik perlu menyadarinya. Sehingga dalam pembelajaran tidak ada yang merasa ditekan dan di intimidasi. Jika suasana tidak kondusif maka pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik, peserta didik tidak akan konsentrasi dalamproses pembelajaran.
Berdasarkan surat Al-kafirun tersebut hendaknya guru mengedepankan sikap toleransi yang tinggi dalam hal perbedaan agama peserta didik. Sikap toleransi dalam hal beragama adalah perbuatan, sikap yang hendaknya dikembangkan oleh pendidik di ruang-ruang kelas. Sebab dengan adanya pengembangan dan pemahaman yang benar tentang sikap toleransi,akan terjalin hubungan yang abik di antara peserta didik.
Dari Surat Al-Kafirun tersebut dapat juga diambil pemahaman bahwa seorang pendidik harus mempunyai sifat toleran, sifat yang menghargai perbedaan dalam beragama.
Pendidik hendaknya mempunya jiwa multikultural, jiwa yang mampu menerima perbedaan agama, suku, bahsa, adat, budaya dan ras peserta didik. Dengn ada sifat multicultural seorang pendidik diharapkan akan terjadi pembelajaran yang mengakomodasi semua perbedaan peserta didik.

1 comment:

souvenir pernikahan jogjakarta said...

terima kasih banyak atas artikelnya.semoga umat manusia selalu ingat akan kebesaran Allah SWT

Featured Post

Azyumardi Azra Dibawa ke Rumah Sakit di Malaysia karena Sesak Napas "

  Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra dibawa ke Rumah Sakit Serdang, Selangor, tak lama setelah tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Mala...

Popular Posts

Followers

Back To Top